ARTICLE AD BOX
Football5Star.net, Indonesia – Kewaspadaan tinggi tetap diusung Gian Piero Gasperini, pelatih Atalanta, jelang laga melawan Real Madrid pada matchday VI Liga Champions, Rabu (11/12/2024) dini hari WIB. Dia sama sekali tak sesumbar akan menekuk Los Blancos yang tak tampil bagus di Liga Champions musim ini.
Partai Atalanta vs Madrid di Stadion Gewiss sejatinya adalah big match pada matchday VI Liga Champions. Ini juga adalah ulangan Piala Super Eropa 2024. Musim lalu, La Dea menjuarai Liga Europa, sedangkan Los Blancos adalah yang terbaik di ajang Liga Champions. Namun, menilik performa belakangan ini, Madrid agak diragukan.
Atalanta punya modal apik dengan 9 kemenangan beruntun, sementara Madrid menelan 4 kekalahan dalam 8 laga terakhir. Di Liga Champions, La Dea belum kalah dengan meraih 3 kemenangan dan 2 kali imbang, sedangkan Los Blancos meraup 3 kemenangan dan sempat 2 kali kalah. Meskipun demikian, Gasperini tidak lantas meremehkan lawan.
“Mereka telah beberapa kali tersandung di Liga Champions musim ini. Itu tidak biasa karena Liga Champions adalah ‘rumah’ mereka. Edisi baru ini memang tidak biasa, selalu ada rute keluar melalui play-off. Namun, mereka akan melaju,” urai Gian Piero Gasperini seperti dikutip Football5Star.net dari Sky Sport Italia.
Optimisme Gian Piero Gasperini
Lebih lanjut, Gian Piero Gasperini tak mau termakan anggapan banyak orang bahwa Real Madrid sedang mengalami krisis. Dalam pandangannya, Los Blancos tetaplah lawan tangguh yang akan sulit ditaklukkan. Tim asuhan carlo Ancelotti bisa bangkit kapan saja karena dipenuhi para pemain bermental baja.
“Kami harus sangat hati-hati. Real Madrid adalah tim yang sangat kuat dan berada di level tinggi. Orang-orang bilang mereka sedang dalam krisis, tapi saya tak berpikir demikian. Ada banyak juara di lapangan dan Ancelotti di bangku pelatih. Pertandingan nanti akan sulit,” kata Gasperini.
Terlepas dari hal itu, Gasperini cukup optimistis menatap laga melawan Madrid kali ini. Dia tak merasa dihantui kekalahan 0-2 yang diderita Atalanta pada Piala Super Eropa, Agustus lalu. Menurut dia, kondisi La Dea saat ini berbeda dengan kala itu. Salah sau sebab utama kekalahan saat itu adalah tim yang belum padu karena perubahan komposisi pemain.
“Piala Super, saat itu, seperti titik tertinggi dalam sejarah klub ini. Namun, kami tak datang ke sana dengan baik karena gangguan pasar. Meskipun begitu, kami tampil bagus selama satu jam awal. Kini, kami telah mendatangkan pemain-pemain lain dan banyak yang telah naik level. Saya pikir laga besok akan beda dari Agustus lalu,” ujar dia.