Timnas Indonesia Disebut Pakai Dana Pemerintah Rp 127 Miliar untuk Pesawat, PSSI Bereaksi

3 months ago 15
ARTICLE AD BOX

Football5Star.net, Indonesia – PSSI bereaksi keras soal kabar timnas Indonesia pakai dana pemerintah sebesar Rp 127 miliar untuk sewa pesawat. Mereka menyebut kalau kabar tersebut salah besar dan langsung klarifikasi.

Belakangan, ada kabar beredar di media sosial kalau PSSI sengaja meminta uang kepada pemerintah untuk menyewa pesawat khusus yang membawa timnas Indonesia tanding di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026. Dananya tak main-main, yakni sampai Rp 127 miliar.

Timnas Indonesia Disebut Pakai Dana Pemerintah Rp 127 Miliar untuk Pesawat, PSSI BereaksiPSSI

“Memang beredar kabar bahwa kita dapat bantuan pemerintah (untuk carter pesawat timnas Indonesia), tentu Ketum (PSSI), saya dan seluruh pengurus menyampakan terima kasih atas perhatian pemerintah. Tapi sebenarnya itu tidak cukup, hanya sebagian. Kira-kira kalau bisa dihitung kebutuhan kita di federasi itu bisa 4 kali lipat (dari yang sudah diberikan pemerintah),” kata Waketum PSSI, Zainudin Amali.

“Yang benar 120 M (dari yang beredar 127 M). Anggaran itu untuk kebutuhan pelatnas, pembinaan dan sebagainya. Itu tidak ada untuk penyewaan pesawat non komersial ya. Di samping bantuan dari pemerintah, kami juga dapat dukungan berbagai pihak dari sponsor, komersial yang didapatkan dari PSSI,” tambah dia.

PSSI Keluarkan Uang Sendiri buat Timnas Indonesia

Mantan Menpora itu menyebut kalau PSSI acap mengeluarkan uang sendiri untuk keperluan timnas Indonesia, termasuk pesawat. “Sehingga yang tidak tercantum di dalam peruntukan anggaran itu, kami biayai sendiri,” papar dia.

Timnas Indonesia Disebut Pakai Dana Pemerintah Rp 127 Miliar untuk Pesawat, PSSI BereaksiPSSI

“Pembiayaan itu kami peroleh dari perolehan-perolehan komersial. Sehingga taruhlah misalnya kita harus terpaksa menggunakan pesawat carter itu, maka itu kita danai dengan dana-dana non-APBN.”Jadi APBN itu sudah ada peruntukannya. Pasti kalau itu ada akan dicoret oleh Kementerian Keuangan dan seleksi awalnya di Kemenpora. Saya pastikan itu tidak benar seperti itu,” tutup Amali.

Read Entire Article