ARTICLE AD BOX
Football5Star.net, Indonesia – Jose Mourinho, pelatih Fenerbahce, mengaku tak habis pikir dengan hukuman yang dijatuhkan Asosiasi Sepak Bola Turki (TFF) kepada dirinya. The Special One merasa tak menghina siapa pun dalam pernyataan kerasnya saat konferensi pers setelah laga melawan Trabzonspor, 3 November lalu.
“Pertama-tama, saya ingin memahami alasannya karena saya tak mendapati ‘atas dasar ini’ pada dokumen yang saya baca. Namun, saya ingin bicara jujur. Ya, saya berselebrasi luar biasa setelah laga. Itu benar. Saya juga mengeluh soal petugas VAR. Itu juga benar,” kata Jose Mourinho seperti dikutip Football5Star.net dari Fanatik.
Dia menambahkan, “Namun, saya tak berlaku agresif. Jika selebrasi yang saya buat setelah laga bermasalah secara budaya, saya ingin berkata begini: Ketika kecil, salah satu idola terbesar saya, selain ayah saya, adalah Eusebio. Dia punya selebrasi gol ikonik. Saya tak tahu berapa gol yang dia ceta, 600-700 gol. Nah, selebrasi itu adalah selebrasinya.”
Lebih lanjut, pria asal Portugal itu minta maaf dan siap belajar jika selebrasinya itu dianggap ofensif di Turki. Namun, dia menegaskan sama sekali tak bermaksud seperti itu. “Saya mendapat sanksi satu pertandingan. Itulah situasinya saat ini. Saya harus menerima hal itu,” ucap dia.
Hukuman untuk Jose Mourinho
Dalam pernyataan resminya, Komisi Disiplin TFF menjatuhkan hukuman kepada Jose Mourinho berupa sanksi tak boleh memasuki ruang ganti dan bangku cadangan pada satu laga Fenerbahce. Selain itu, dia juga harus membayar denda 58.500 lira (sekitar Rp26,7 juta). Dua hukuman itu diberikan karena Mourinho telah berlaku tak sportif kepada fan lawan.
Tak hanya itu, eks pelatih AS Roma tersebut juga dijatuhi sanksi 600.000 lira (sekitar Rp273,7 juta) karena pernyataannya pada konferensi pers yang dinilai menghina wasit dan merendahkan nilai-nilai sepak bola Turki. Awalnya, denda yang dijatuhkan adalah 900.000 lira (sekitar Rp410,6 juta).
Dalam konferensi pers, Mourinho mempertanyakan putusan wasit yang atas masukan VAR memberikan 2 penalti bagi Trabzonspor dan justru tak memberikan penalti kepada Fenerbahce. Dia lantas mengatakan, sepak bola Turki harus berbenah dalam banyak hal karena saat ini tak ada orang luar yang menontonnya.
Itu bukan kontroversi pertama yang dibuat The Special One sejak menangani Fenerbahce. Sebelumnya, dia juga mengungkapkan rasa muak pada wasit di kancah antarklub Eropa. Dia bahkan berkata akan menerima tawaran dari klub papan bawah Liga Inggris yang tak bermain di Eropa begitu kontraknya di Fenerbahce usai.