Timnas Indonesia Dahulu, Liga 1 Kemudian

1 month ago 6
ARTICLE AD BOX

Football5Star.net, Indonesia – PSSI mengaku memang sengaja menaikkan level timnas Indonesia dahulu, baru membenahi Liga 1. Terlebih kini, PSSI pun telah melakukan sejumlah terbosan untuk meningkatkan kualitas kompetisi dalam negeri.

Seperti diketahui, timnas Indonesia di bawah Erick Thohir memang kini berubah wajahnya. Skuat Garuda kini diisi banyak pemain berkualitas yang berasal dari penggawa keturunan dari Eropa. Usaha mendatangkan pemain keturunan pun mulai berbuah, salah satunya Indonesia berhasil melaju sampai putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.

Timnas Indonesia Dahulu, Liga 1 Kemudianpssi.org

Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, mengaku memang Erick Thohir sengaja menaikkan kualitas timnas Indonesia dahulu. Hal ini nyatanya berbuah banyak. Salah satunya, antusiasme masyarakat terhadap sepak bola meningkat.

“Ada langkah-langkah yang dibuat. Ada yang bilang, kenapa ini belum beres tapi kok timnas-nya saja? Ada yang perlu kami benahi cepat dulu setelah itu baru yang lain,” kata Arya Sinulingga dikutip dari kanal YouTube Sport77.

“Bagaimana orang mau mencintai sepak bola, Pak Erick itu bekas Presiden Inter Milan. Jadi dia tahu, yang pertama dia benahi timnas. Timnas kan tak banyak intervensi banyak orang. Setelah timnas naik, minat orang terhadap sepak bola tinggi. Kemudian merembet ke bawah,” tambah dia.

Timnas Indonesia yang Melesat Berdampak Positif

Timnas Indonesia yang melesat itu berdampak positif, salah satunya sponsor mulai berdatangan. Lagipula, tambah Arya, PSSI pun tetap memperhatikan Liga 1. Terbukti dengan sejumlah terobosan yang dilakukan PSSI.

Timnas Indonesia Dahulu, Liga 1 KemudianIndra Eka Setiawan/F5S

“Sponsor sudah mulai banyak masuk. Makanya, benahi dulu timnasnya. Setelah itu benahi yang lainnya, termasuk LIB (Liga Indonesia Baru). VAR sudah masuk. Sekarang di liga kan wasit asing ada sebulan sekali. Supaya wasit kita punya perbandingan. Klub-klub juga merasa lebih fair. Nanti merembet lagi ke yang lain. Ya bertahaplah,” tuntas dia.

Read Entire Article