ARTICLE AD BOX
Football5Star.net, Indonesia – Pelatih timnas Italia, Luciano Spalletti tak mau menargetkan hasil imbang pada laga terakhir babak grup Nations League melawan Prancis (18/11/24). Tapi Spalletti membuka peluang untuk lakukan rotasi di laga itu.
Italia kini sudah memastikan diri untuk lolos ke perempat final Nations League setelah mengumpulkan 13 poin di Grup A2. Namun mereka belum memastikan diri menjadi juara grup karena Prancis berada 3 poin di bawah mereka.
Gli Azzurri hanya butuh hasil imbang atau kalah dengan skor selisih satu gol untuk bisa memastikan diri sebagai juara grup. Tapi Spalletti tetap mengingatkan para pemain untuk mengincar kemenangan.
“Prancis tentu ingin menang, tetapi kami juga tidak boleh memikirkan apakah hasil imbang sudah cukup,” ucap Spalletti seperti dilansir Football5Star dari Football Italia.
“Saya yakin kami akan mengambil inisiatif dan memainkan permainan yang kami inginkan, didedikasikan untuk semua orang yang menunjukkan cinta kepada kami,” lanjut Spalletti.
Luciano Spalletti Buka Peluang Lakukan Rotasi
Spalletti diyakini tetap akan melakukan rotasi di laga itu dengan Moise Kean dan Daniel Maldini akan diberi kesempatan untuk menjadi starter.
“Kelelahan sering kali bisa bersifat mental dan fisik. Bisa jadi karena permainan Kean, dia bagus untuk menjadi titik acuan di lini depan yang kemudian menahan bola dan menunggu dukungan datang,” ujar Spalletti.
“Daniel Maldini memberi kesan bahwa dia bisa menciptakan sesuatu dengan sangat mudah entah dari mana, bahwa itu datang secara alami padanya.
“Agar dapat bermain dengan baik saat ini, Anda membutuhkan banyak pemain berbeda yang dapat menginterpretasikan pendekatan, Anda harus merasakan ruang yang kemudian tercipta.
“Ruang dapat dimodifikasi dan ketika ruang tersebut menyempit, Anda harus meningkatkan kualitasnya.
“Ketika Anda melihat Real Madrid atau Manchester City bermain, kekuatan terbesar mereka adalah melakukan hal-hal normal secara berulang dengan sangat baik. Itu harus menjadi hal yang normal, diulang tanpa henti, lebih penting daripada sekadar momen kehebatan tunggal dari seorang juara.”