Sergio Conceicao: Piala Super Italia Tak Cukup untuk AC Milan

Football5Star.net, Indonesia – Pelatih AC Milan, Sergio Conceicao mengakui bahwa menjadi juara Piala Super Italia tak cukup untuk I Rossoneri musim ini. Conceicao ingin Milan finis setinggi mungkin di Serie A.

Setelah menjadi juara Piala Super Italia, Milan pulang ke Italia dengan menerima kenyataan bahwa mereka masih tertinggal jauh di papan klasemen. I Rossoneri saat ini berada di posisi ke-8 dengan selisih 17 poin dengan pemiuncak klasemen.

Conceicao mengakui bahwa untuk klub sekelas Milan, juara Piala Super Italia tidaklah cukup dan dia ingin membawa Milan finis setinggi mungkin.

Football Italia

“Kami sangat menginginkan dan pantas memenangkan Piala Super, tetapi kami tertinggal 17 poin dari posisi teratas (Serie A),” ucap Conceicao seperti dilansir Football5Star dari Football Italia.

“Bagi klub dengan 19 gelar dan tujuh Liga Champions, merasa puas dengan Piala Super saja tidak cukup. Oleh karena itu, kami harus fokus pada pertandingan besok (lawan Cagliari) dan menang, dengan tujuan untuk finis setinggi mungkin. Piala Super sudah berlalu.

“Sekarang, kami harus meningkatkan kemampuan. Mereka harus benar-benar meningkatkan kemampuan. Ada beberapa momen dalam pertandingan yang tidak saya sukai. Yang lain telah mencapai hal yang sama, bahkan dengan gelar yang lebih berat, jauh lebih berat.

“Kami berusaha untuk berbuat lebih banyak dan menyelesaikan musim di empat besar, meskipun kami tidak akan sepenuhnya puas. Kami mungkin tidak memenangkan gelar, tetapi kami harus finis di empat besar. Kami sedang mengusahakannya.”

Sergio Conceicao Akui Milan Justru Kesulitan Lawan Tim Kecil

Football Italia

Conceicao mampu menang melawan Juventus dan Inter di dua laga pertamanya. Namun I Rossoneri memang sudah mampu mengalahkan tim besar saat dipegang Paulo Fonseca, salah satunya Real Madrid.

Permasalahan Milan justru saat melawan tim papan bawah. Milan kalah dari Parma dan imbang melawan Torino, Cagliari dan Genoa. Conceicao mengakui ini jadi permasalahan timnya.

“Saya menyaksikan pertandingan Real Madrid-Milan dan Cagliari-Milan, dan saya berbicara dengan para pemain tentang itu,” katanya.

“Ada sikap yang berbeda, dan ini tidak baik. Hal yang paling menantang bukanlah mencapai puncak tetapi bertahan di sana, jadi kami harus membangun hal-hal positif dan menghindari keterpurukan.”