Warning: session_start(): open(/home/kutipanslot/public_html/src/var/sessions/sess_3ef5a3a01a1c430c52ef4ecaa9d4cb9c, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/kutipanslot/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/kutipanslot/public_html/src/var/sessions) in /home/kutipanslot/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Cesc Fabregas dan Marco Baroni Sama-Sama Merasa Kehilangan 2 Poin - Kutipanslot

Cesc Fabregas dan Marco Baroni Sama-Sama Merasa Kehilangan 2 Poin

5 hours ago 2
ARTICLE AD BOX

Football5Star.net, Indonesia – Imbang di kandang Lazio pada giornata ke-20 Serie A 2024-25, Sabtu (11/1/2025) dini hari WIB, adalah pencapaian apik bagi Como 1907. Namun, pelatih Cesc Fabregas tak lantas senang. Sebaliknya, dia justru marah karena menilai Patrick Cutrone cs. seharusnya pulang dengan 3 poin.

Sebelum lawatan kali ini, Como hanya 2 kali mampu menghindari kekalahan dalam 8 kesempatan melawan Lazio di Stadion Olimpico. Alhasil, skor 1-1 yang didapatkan berkat gol Cutrone pada menit ke-72 adalah hasil positif bagi I Lariani. Toh, di mata Fabregas, tidak demikian. Dia merasa I Lariani justru kehilangan 2 poin.

Cesc Fabregas kesal Como 1907 gagal kalahkan Lazio.Getty Images

“Saya marah karena hasil akhir. Kami membuang 2 poin,” ucap Cesc Fabregas selepas laga seperti dikutip Football5Star.net dari Tuttomercatoweb. “Namun, saya bangga terhadap performa tim. Tidak mudah datang ke sini dan bermain seperti ini. Kami membuat banyak peluang. Kami perlu mencetak lebih banyak gol yang akan mendatangkan lebih banyak poin.”

Lebih lanjut, eks bintang Arsenal dan timnas Spanyol itu mengungkapkan, “Kami kalah 1-5 dari Lazio (pada pertemuan terakhir). Hari ini, penampilan kami bagus. Saya bangga kepada pada pemain. Namun, dengan bermain seperti ini, seharusnya kami mendapatkan 3 poin.”

Kekecewaan Cesc Fabregas

Nico Paz gagal menaklukkan Ivan Provedel.Getty Images

Hal yang membuat Cesc Fabregas kecewa adalah penyelesaian akhir yang buruk dari para pemain Como 1907. Secara umum, mereka tampil apik dalam menyerang dan bertahan. Mereka pun bisa unggul dalam penguasaan bola. Namun, dari 17 tembakan, 12 di antaranya tak tepat sasaran. Padahal, banyak di antaranya dari dalam kotak penalti.

Menariknya, perasaan yang sama juga dirasakan pelatih Lazio, Marco Baroni. Meskipun statistik menunjukkan I Biancoceleste inferior, dia menilai Gustav Isaksen dkk. seharusnya dapat memenangi laga melawan Como. Dia juga tak merasa timnya dalam krisis walaupun gagal memetik kemenangan dalam 3 laga beruntun.

Marco Baroni merasa Lazio seharusnya mengalahkan Como 1907.Getty Images

“Ada begitu banyak pemain absen. Setelah penampilan hari ini, saya justru lebih percaya diri. Kami harus terus percaya pada apa yang kami lakukan. Para pemain telah memberikan segalanya. Sungguh disesalkan kami gagal meraih 3 poin. Kami tampil dalam beberapa menit dengan inferioritas jumlah, tapi tim tetap kompak,” kata Baroni

Secara khusus, pelatih berumur 61 tahun itu menunjuk peluang yang seharusnya membuat Lazio menang. “Kami punya dua serangan balik daru dua tendangan penjuru. Memang benar, mereka juga seharusnya dapat mencetak gol, tapi kamilah yang sebetulnya menguasai permainan,” kata dia.

Read Entire Article