Kevin De Bruyne Tak Sabar Ingin Lawan Inter dan Juventus di Liga Champions

1 week ago 3
ARTICLE AD BOX

Football5Star.net, Indonesia – Pemain Manchester City, Kevin De Bruyne sudah tak sabar ingin melawan Inter dan Juventus di Liga Champions. De Bruyne meyakini dua tim itu akan jadi tantangan tersendiri.

Manchester City diundi untuk melawan dua raksasa Serie A, Inter dan Juventus. Laga lawan Inter menjadi yang pertama pada pekan depan, sementara lawan Juventus pada matchday ke-6.

De Bruyne merasa Inter merupakan tim terbaik di Italia saat ini, dan Juventus juga akan menarik karena mereka baru saja mengganti filosofi dengan merekrut Thiago Motta.

Kevin De Bruyne - Al-Ittihad - Manchester City - IstimwaIstimewa

“Kami menghadapi Inter di final dua edisi lalu, kami berbicara tentang tim yang mendominasi kejuaraan Italia dan bermain sangat baik. Mereka adalah tim papan atas,” ucapnya seperti dilansir Football5Star dari Onefootball.

“Juventus seharusnya mengubah filosofi mereka, meskipun saya tidak yakin, jadi kita lihat saja nanti.

“Mereka adalah nama-nama besar, dan kami tidak sabar untuk memainkan pertandingan papan atas ini. Ini akan menjadi luar biasa.

“Bisakah Inter dan Juventus bersaing untuk memenangkan Liga Champions? Masih terlalu dini untuk mengatakannya saat ini.”

Kevin De Bruyne Protes Jadwal Padat

Kevin De Bruyne Tak Sabar Ingin Lawan Inter dan Juventus di Liga Champions (@KickOffMagazine)@KickOffMagazine

Liga Champions mulai musim ini memakai format baru, yang membuat tim harus bermain minimal 8 kali di babak grup, dan bisa 10 kali jika harus masuk ke babak play-off.

Itu diperparah dengan adanya Piala Dunia Antarklub, di mana Manchester City ikut berpartisipasi.

“Masalah sebenarnya akan muncul setelah Piala Dunia Antarklub. Hanya akan ada tiga minggu antara final Piala Dunia Antarklub dan pertandingan pertama Premier League. Kami punya waktu istirahat 3 minggu dan bersiap untuk 80 pertandingan lagi!” ujar De Bruyne.

“PFA dan asosiasi pemain lainnya mencoba mencari solusi. Masalahnya adalah UEFA dan FIFA terus menambah pertandingan tambahan. Kami bisa saja menyampaikan kekhawatiran tetapi belum ada solusi yang ditemukan. Tampaknya uang lebih berbicara daripada suara pemain.”

Read Entire Article