Jose Mourinho: Nilai Saya pada Akhir Musim!

1 month ago 5
ARTICLE AD BOX

Football5Star.net, Indonesia – Fenerbahce memang menuai kemenangan 2-1 atas Royal Union St-Gilloise pada matchday I Liga Europa 2024-25, Kamis (26/9/2024) tengah malam WIB. Namun, Jose Mourinho tetap misuh-misuh di depan para jurnalis. Pasalnya, dia merasa disudutkan setelah Fenerbahce kalah 1-3 dari Galatasaray, akhir pekan lalu.

Mourinho menilai kekalahan dari Galatasaray terlalu dibesar-besarkan oleh media massa dan hal itu memunculkan citra buruk soal dirinya sebagai pelatih Fenerbahce. Dia mengingatkan, tuah tangan dinginnya hanya bisa terlihat pada akhir musim, bukan saat kompetisi baru berjalan dua bulan.

Jose Mourinho kesal oleh pemberitaan media massa soal Fenerbahce.Getty Images

“Kami hanya kalah 2 kali, dari Lille (OSC) dan Galatasaray. Namun, cara kalian menggambarkannya terlihat sepertinya kami menderita lebih banyak kekalahan. Saya sepakat kami perlu meningkatkan diri. Kami terus bekerja untuk jadi lebih baik,” urai Jose Mourinho seperti dikutip Football5Star.net dari Fanatik.

Dia menambahkan, “Efek Mourinho adalah trofi dan tak ada trofi untuk dimenangi pada September. Saya memenangi trofi di semua klub yang saya tangani. Saya hanya tak menang di Tottenham (Hotspur) karena meninggalkan klub hanya 2 hari sebelum final Piala Liga. Efek Mourinho yang saya ciptakan di setiap klub adalah meraih trofi. Kami tak dapat melakukannya pada September.”

Aksi Jose Mourinho saat Fenerbahce melawan St-Gilloise.Getty Images

Totalitas Jose Mourinho

Kemarahan Jose Mourinho tak berhenti di sana. Dia meminta para jurnalis bersikap lebih objektif dalam menilai dan bekerja lebih keras untuk melihat situasi yang sebenarnya. The Special One merasa diperlakukan tak adil oleh mereka dengan laporan-laporan yang terkesan menyerang dan menyudutkan, sama sekali tak menghargai kerja kerasnya.

“Para jurnalis punya efek terhadap pola pikir para fan. Cara kerja kalian memengaruhi mereka. Mungkin kalian yang perlu berubah,” ucap Mourinho lagi. “Saya bekerja keras. Saya tak tahu berapa jam Anda bekerja, tapi saya minimal bekerja 12 jam sehari. Saya tidur di fasilitas klub sehingga tak menyia-nyiakan waktu.”

Jose Mourinho berkerja 12 jam sehari di Fenerbahce.Getty Images

Lebih lanjut, dia berkata, “Istanbul adalah kota yang indah, tapi saya datang ke sini bukan untuk berlibur. Saya datang untuk bekerja. Semua orang di klub pun begitu. Kami punya lingkungan bekerja yang bagus. Saya selalu coba menanamkan itu dan menjelaskan kepada orang-orang bahwa kadang kala saya sukses, kadang tidak.”

The Special One lantas mengungkapkan, “Saat semua berjalan baik, jangan melambung ke bulan. Ketika situasi tak bagus, jangan lantas terpuruk ke neraka. Itulah filosofi saya. Kadang mereka coba mendorong Anda ke neraka, tapi kami bekerja keras untuk mencegahnya. Saya telah meraih 26 trofi, 5,5 trofi Eropa. Itu semua berkat kerja keras.”

Read Entire Article