Jadwal Baru De Klassieker Buat Wali Kota Rotterdam Diserang

Football5Star.net, Indonesia – Tanda tanya soal jadwal baru De Klassieker akhirnya terjawab. Big match Feyenoord vs AFC Ajax akan berlangsung pada Rabu, 30 Oktober 2024 pukul 18.00 waktu setempat. Hal itu diumumkan Asosiasi Sepak Bola Belanda (KNVB), Sabtu (31/8/2024).

Partai Feyenoord vs Ajax seharusnya berlangsung pada Minggu (1/9/2024) di Stadion De Kuip. Namun, Wali Kota Rotterdam Ahmed Aboutaleb menunda laga itu karena adanya pemogokan polisi yang menuntut kebijakan soal pensiun dini. Potensi konflik yang tinggi karena rivalitas para fan kedua klub jadi pertimbangan utamanya. jadwal baru pun dibuat.

nos.nl

“Dalam mencari tanggal baru dengan melihat kalender sepak bola profesioanl Belanda, inilah tanggal pertama yang paling cocok terkait laga-laga yang akan dimainkan Feyenoord dan Ajax dengan setidaknya ada 2 hari penuh untuk istirahat di antara dua laga,” urai pernyataan resmi KNVB seperti dikutip Football5Star.net dari Nederlandse Omroep Stichting.

Toh, jadwal baru itu tak lantas diterima dengan tangan terbuka oleh semua pihak. Beberapa di antara mereka melancarkan kritik kepada Aboutaleb yang dinilai terlalu egois dengan menegaskan laga De Klassieker tak dapat berlangsung pada malam hari. Salah satu kritik pedas diutarakan Chris Woerts, Direktur CWO consultancy & Marketing.

fr12.nl

Jadwal Baru De Klassieker Tak Akomodatif

Menurut Chris Woerts, karena tak akomodatif, Ahmed Aboutaleb telah mengorbankan De Klassieker yang seharusnya jadi pertandingan terpenting dalam satu musim kompetisi di Eredivisie. Pasalnya, berdasarkan jadwal baru yang dikeluarkan KNVB, laga itu bukan hanya dilangsungkan pada pukul 18.00, melainkan juga pada tengah pekan.

“Ini putusan yang tidak masuk akal. Sungguh sangat memalukan bahwa pertandingan terbaik dan terbesar musim ini dikesampingkan pada Rabu pukul 6 sore. Padahal, di Belanda, dan terutama Rotterdam, itu adalah hari kerja,” kata Woerts seperti dikutip Voetbal Primeur.

Getty Images

Dia lebih lanjut mengungkapkan, “Dia (Aboutaleb) ingin menunjukkan bahwa dialah bos di Rotterdam. Pekan lalu, dia mengatakan tan ingin pertandingan berlangsung pada malam hari. Bukannya fleksibel terhadap suporter, kota, dan para pencinta sepak bola Belanda, dia berkeras pada pendiriannya.”

Kemarahan juga ditunjukkan para pencinta sepak bola di Belanda. hal itu terlihat dari respons terhadap unggahan KNVB dan kedua klub mengenai jadwal baru De Klassieker. Mereka tak habis pikir sepak mula berlangsung pada jam sibuk. Ada pula yang mengecam polisi yang dinilai sengaja menunggangi sepak bola demi menekan pemerintah.