Angel Di Maria Sudah Punya Pilihan Asisten bila Jadi Pelatih

2 weeks ago 1
ARTICLE AD BOX

Football5Star.net, Indonesia – Angel Di Maria ternyata sosok yang antisipatif dalam menjani hidupnya. Saat ini, ketika kariernya sebagai pesepak bola sudah mendekati akhir, dia sudah menyiapkan diri untuk menghadapi segala kemungkinan. Salah satunya menjadi pelatih seperti beberapa eks rekan setimnya di timnas Argentina.

Saat ini, Di Maria belum sepenuhnya pensiun. Dia baru pensiun dari timnas Argentina. Adapun kariernya masih berlanjut dengan memperpanjang kontraknya di Benfica hingga tahun depan. Namun, dia ternyata sudah mengambil kursus kepelatihan sebagai salah satu opsi karier berikutnya setelah tak lagi jadi pesepak bola.

Angel Di Maria beraksi bersama Benfica.Getty Images

“Aku saat ini sedang mengikuti kursus kepelatihan kalau-kalau saja nanti aku mendapat kesempatan melatih. Kita tak akan pernah tahu (apa yang akan terjadi pada masa depan),” kata Angel Di Maria seperti dikutip Football5Star.net dari Infobae.

Dia bahkan sudah punya kandidat asisten. “Aku sudah punya asisten. Dia adalah (Leandro) Paredes. Semuanya bermula saat kami di Paris Saint-Germain. Jika aku jadi pelatih dia memastikan akan jadi asistenku,” ujar pemain yang kini berumur 36 tahun tersebut. “Kami memang punya hubungan baik antarkeluarga.”

Angel Di Maria bersama Leandro Paredes.Getty Images

Pelatih Terbaik Angel Di Maria

Menurut Angel Di Maria, karena maaih aktif bermain, semuanya baru sebatas rencana dan keinginan semata. Satu hal yang pasti, dia memang serius mempersiapkan hal tersebut sebagai antisipasi untuk masa depan setelah gantung sepatu nanti. Dia merasa sangat penting untuk berjaga-jaga dan antisipatif.

Bicara soal pelatih, Di Maria sudah merasakan sentuhan para pelatih hebat. Namun, dua sosok yang dinilainya terbaik bukanlah yang menanganinya di klub, melainkan di timnas Argentina. Mereka adalah Lionel Scaloni dan Alejandro Sabella. Bersama kedua pelatih itu, Di Maria mencicipi final Piala Dunia.

Angel Di Maria bersama Lionel Scaloni.Getty Images

“Scaloni, tak bisa disangkal, adalah yang terbaik. Dia pelatih hebat dalam segala hal, baik stafnya, hubungan dengan para pemain, dan cara dia mempersiapkan laga. Dia salah satu yang terbaik. Lalu, Alejandro adalah pelatih yang meninggalkan banyak warna pada diriku dan aku belajar banyak dari dia,” kata Di Maria.

Setelah kedua pelatih itu, barulah Di Maria menyebut nama Jose Mourinho dan Carlo Ancelotti. Adapun Diego Maradona tak masuk dalam daftarnya karena dinilai lebih sebagai kawan dan figur ayah. Sementara itu, pelatih terburuk versinya adalah Louis van Gaal yang menanganinya semasa di Manchester United.

Read Entire Article