Xavi Simons: Bertahan di RB Leipzig Merupakan Keputusan Terbaik

1 month ago 6
ARTICLE AD BOX

Football5Star.net, Indonesia – Xavi Simons menilai bertahan bersama RB Leipzig merupakan keputusan terbaik untuk masa depannya. Ia pun optimistis bisa keputusannya membela panji Die Roten Bullen pada musim 2024-25 bakal berbuah manis.

RB Leipzig berhasil memperpanjang kontrak pinjaman Simons dari Paris Saint-Germain (PSG) pada Senin (5/8) lalu. Gelandang berpaspor Belanda itu pun bakal membela panji Die Roten Bullen setidaknya hingga akhir musim 2024-25.

Xavi Simons - Rouven Schroeder - RB Leipzig - @rbleipzig 2x.com/rbleipzig

“Intinya, saya ingin membuat keputusan terbaik untuk kelanjutan karier. Saya sudah bermain di sini selama satu tahun dan yakin bisa melangkah ke level lebih tinggi lagi. Itu merupakan faktor penting,” tegas Simons dilansir Football5Star dari laman resmi klub.

“Saya merasa kurang puas ketika musim lalu berakhir. Saya merasa kami seharusnya bisa meraih prestasi lebih membanggakan. Kami memang sudah menunjukkan upaya terbaik di atas lapangan. Tapi, rasanya tugas saya di sini masih belum berakhir,” imbuh gelandang timnas Belanda itu.

KEPUTUSAN XAVI SIMONS BIKIN BAYERN MUNICH GIGIT JARI

Sebelum memutuskan kembali ke Leipzig, Simons sempat masuk ke dalam radar tim-tim besar Eropa. Bayern Munich bahkan dikabarkan telah menyiapkan dana besar untuk mendaratkan Simons ke Allianz Arena.

Keputusan Simons pun membuat Bayern terpaksa gigit jari. Die Roten dipaksa mengalihkan perhatiannya ke pemain lain untuk mengisi posisi gelandang serang.

Xavi Simons - RB Leipzig - rbleipzig. com 2rbleipzig.com

Meski begitu, Bayern masih tetap bernafsu mendatangkan Simons. Menurut laporan media-media Jerman, Die Roten bakal mati-matian mendaratkan Simons dengan status permanen pada musim panas 2025 mendatang.

Simons bukanlah satu-satunya pemain beken yang ada di radar Bayern pada bursa transfer tahun depan. Mereka baru akan mengejar tanda tangan Simons apabila gagal mendaratkan Florian Wirtz dari Bayer Leverkusen.

Read Entire Article