Shin Tae-yong Pernah Pulangkan Pemain Beberapa Jam Jelang ke Eropa karena Merasa Dientengkan

2 weeks ago 4
ARTICLE AD BOX

Football5Star.net, Indonesia – Pelatih Shin Tae-yong bercerita pernah memulangkan pemain timnas Indonesia beberapa jam jelang terbang ke Eropa karena merasa dientengkan. Hal itu setelah si pemain tampak sengaja terlambat latihan pada hari keberangkatan.

Memang tak bisa dimungkiri, pelatih asal Korea Selatan itu terkenal dengan ketegasan dan kedisiplinannya dalam melatih timnas Indonesia. Justru hal itulah yang bikin dia berhasil memecahkan rekor bersama Garuda.

Ada pada satu waktu, ketika timnas mau terbang ke Eropa untuk pemusatan latihan, pemain terlambat latihan selama 20 menit. Tanpa basa-basi, Shin Tae-yong pun langsung mencoret si pemain padahal tinggal beberapa jam lagi sebelum terbang.

Shin Tae-yong Pernah Pulangkan Pemain Beberapa Jam Jelang ke Eropa karena Merasa DientengkanPSSI

“Pada pagi hari saat mereka latihan ringan, saya pesan, semua harus sudah berada di tempat latihan pukul 19:30. Mereka harus berangkat dari hotel ke tempat latihan. Tapi pada jam tersebut ada pemain yang belum muncul. Maka, kami akan berangkat tanpa mereka,” ungkap Shin Tae-yong dalam kanal YouTube @ajunerehab.

“Saya selalu berangkat tepat waktu karena tempat latihan tidak terlalu jauh. Sudah waktunya berangkat, tapi mereka tidak ada. Setelah sekitar 20 menit, mereka datang dengan tergesa-gesa. Kira-kira apa yang akan saya lakukan?”

Shin Tae-yong Tak Mau Dengar Alasan Apa Pun

Shin Tae-yong pun mengaku tak mau mendengar alasan apa pun dari pemain karena telah diperingati pagi harinya. “Malam itu pukul 21:50 kami harus terbang ke Eropa untuk TC. Tapi para pemain berpikir pelatih tidak mungkin menyuruh mereka pulang, kan? Langsung saja saya suruh mereka pulang, ada sekitar sepuluh sampai 12 pemain yang akhirnya pulang ke rumah dan batal terbang ke Eropa,” papar dia.

Shin Tae-yong Pernah Pulangkan Pemain Beberapa Jam Jelang ke Eropa karena Merasa DientengkanPSSI

“Akhirnya berita ini menyebar dari mulut ke mulut dan tidak ada lagi pemain yang melakukan hal itu. Awalnya banyak sekali kejadian seperti itu. Para pemain yang berpikir bahwa mereka yang terbaik di tim berpikir, ‘Tidak mungkin pelatih akan memperlakukan saya seperti itu.’ Tapi saya kukuh, pulang sana.”

“Para pemain itu tentu saja kaget. Mereka berpikir, ‘Tidak mungkin pelatih akan menyuruh saya pulang ketika kami harus ke Eropa hari ini.’ Mereka mungkin berpikir hanya akan didenda. Saya bilang, silakan pulang saja. Mereka datang untuk berargumen. Lalu, saya bilang, ‘Pulang sana. Jangan bicara lagi, pulang sana,” tutup Shin.

Read Entire Article