ARTICLE AD BOX
Football5Star.net, Indonesia – Setelah memecat Steve Cooper, Leicester City akhrinya memiliki manajer baru. Dia adalah Ruud van Nistelrooy yang sebelumnya jadi asisten Erik ten Hag di Manchester United dan sempat menjadi manajer sementara hingga Ruben Amorim didatangkan dari Sporting CP.
Manajemen The Foxes memberikan kontrak berdurasi 2,5 musim bagi eks pelatih PSV Eindhoven itu. Adapun tugasnya sebagai manajer baru akan dimulai pada Selasa (3/12/2024) saat Leicester berhadapan dengan West Ham United. Untuk laga melawan Brentford, akhir pekan ini, tim tetap akan ditangani Ben Dawson.
Menangani tim yang berada di papan bawah dan tak memenangi 5 laga terakhir adalah tantangan besar. Lalu, apa yang membuat Van Nistelrooy mau menerima tantangan itu? Secara gamblang, dia mengakui faktor utamanya adalah keselarasan struktur dan gaya main yang diusung The Foxes sejak ditangani Enzo Maresca pada musim lalu.
“Banyak prinsip dan struktur yang saya lihat, dengan bola dan tanpa bola, adalah strukrur yang saya kerap gunakan sebagai pelatih PSV dan di United. Tidak semuanya, tentu saja, tapi kebanyakan di antaranya,” urai Ruud van Nistelrooy seperti dikutip Football5Star.net dari laman resmi Leicester.
Eks striker timnas Belanda itu menambahkan, “Cara Leicester City bermain di bawah Maresca, menjuarai (Divisi) Championship, dan naik ke Premier League, saya lihat juga ada keberlanjutan dalam struktur dan ide permainan. Saya dapat masuk ke sana. Saya paham struktur dan gaya main itu.”
Keyakinan Ruud van Nistelrooy
Sejak dikontak manajemen Leicester City untuk mengisi pos yang ditinggalkan Steve Cooper, Ruud van Nistelrooy tak langsung memberikan kata sepakat. Dia membuat putusan dengan terlebih dahulu mencari berbagai masukan. Terutama dari Enzo Maresca yang musim ini menangani Chelsea.
“Saya harus katakan, ketika ketertarikan datang, orang pertama yang saya hubungi adalah Enzo.Dia sangat positif mengenai hal itu. Dia benar-benar menikmati waktunya (di sana). Ketika mendengat hal itu, inilah klub yang Anda ingin jadi bagian darinya,” ujar Van Nistelrooy lagi.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, “Ketika tawaran datang, saya menelepon dia dan bertanya lebih detail mengenai klub, struktur, orang-orang yang bekerja di sana, skuad, stadion, fan, kota, dan lingkungannya. Itu benar-benar pembicaraan yang fantastis. Selalu menyenangkan berbicara dengan dia.”
Kini, setelah resmi didapuk sebagai manajer baru, Ruud van Nistelrooy tahu persis waktu yang dimilikinya untuk mempersiapkan debut tidaklah panjang. Namun, dia sudah tak sabar menantikan saat-saat itu. Sesuai jadwal, dia akan secara resmi mengambil alih kendali tim The Foxes sehari setelah pertandingan tandang ke markas Brentford.
“Saya menantikannya. Persiapan untuk laga melawan West Ham akan singkat, tapi kami akan saling mengenal satu sama lain dan fokus untuk laga kandang melawan West Ham. Itu akan jadi start baru dan sesuatu yang dinantikan. Ketika koneksi terjalin di Stadion King Power, kita akan tahu apa yang bisa terjadi,” ucap pria berumur 48 tahun itu.