ARTICLE AD BOX
Football5Star.net, Indonesia – Manchester United sudah resmi mengumumkan Ruben Amorim sebagai manajer baru. Namun, untuk sementara, skuad Red Devils akan tetap ditangani Ruud van Nistelrooy. Pasalnya, sebagai manajer anyar, Amorim baru akan bergabung dari Sporting CP pada 11 November.
Itu artinya, Van Nistelrooy masih punya kesempatan melatih Bruno Fernandes cs. dalam 3 pertandingan lagi. Pertama, melawan Chelsea pada akhir pekan ini. Lalu, menghadapi PAOK FC di lanjutan Liga Europa pada tengah pekan. Terakhir, kembali meladeni Leicester City yang dikalahkan di Carabao Cup dengan skor 5-2 pada tengah pekan lalu.
Setelah menekuk Leicester pada putaran IV Carabao Cup, hal yang sangat dinantikan dari Nistelrooy tentu saja kemampuannya membuat Man. United konsisten meraih kemenangan. Bukan apa-apa, itulah yang hilang dalam beberapa pertandingan terakhir Man. United saat ditangani Erik ten Hag.
Secara khusus, satu pertanyaan yang muncul adalah: Mampukah dia melampaui rekor Michael Carrick? Carrick adalah sosok terakhir yang menjadi manajer karekater di Man. United. Pada akhir 2021, dia dipercaya mengisi pos yang ditinggalkan Ole Gunnar Solskjaer sebelum kedatangan Ralf Rangnick.
Tidak lama Carrick berada di kursi manajer Red Devils. Hanya 12 hari dari 21 November hingga 3 Desember 2021. Namun, dia cukup memesona. Dalam 3 laga, Man. United tak kalah. Mereka menang 2-0 atas Villarreal, imbang 1-1 dengan Chelsea, dan menang 3-2 atas Arsenal.
Modal Ruud van Nistelrooy
Menilik jadwal Manchester United hingga akhirnya ditangani Ruben Amorim pada 11 November nanti, kans Ruud van Nistelrooy menyamai atau bahkan melampaui rekor Michael Carrick bisa dibilang cukup besar. Salah satunya karena dia punya modal penting. Seperti saat melawan Leicester City di Carabo Cup, 3 laga berikutnya juga akan dijalani di Old Trafford.
Itu modal yang tak dimiliki Carrick. Dari 3 laga yang dijalani sebelum kedatangan Ralf Rangnick, hanya 1 yang berlangsung di kandang sendiri. Itu adalah partai melawan Arsenal yang berakhir 3-2. Itu juga merupakan partai terakhirnya. Adapun dua laga sebelumnya dijalani di Estadi de la Ceramica milik Villarreal dan Stamford Bridge milik Chelsea.
Di samping itu, lawan-lawan yang akan dihadapi Man. United juga tidaklah berat. Dari 3 partai sisa, hanya Chelsea yang tergolong lawan tangguh. Namun, patut dicatat, tim asuhan Enzo Maresca menelan 2 kekalahan dalam 5 laga terakhir. Termasuk di Carabao Cup lalu ketika The Blues takluk 0-2 dari Newcastle United.
Bagaimana dengan PAOK? Mereka memang bertengger di posisi ke-2 klasemen sementara Liga Yunani. Namun, di iga Europa, tim asuhan Razvan Lucescu belum pernah menang. Mereka kalah dari Galatasaray dan FCSB, lalu imbang dengan Viktoria Plzen. Leicester? Hasil di Carabao Cup tentunya bisa jadi rujukan.
Rekor Ole Gunnar Solskjaer
Bila mampu menyapu bersih kemenangan dalam 3 pertandingan sisa nanti, Ruud van Nistelrooy akan menyamai Ole Gunnar Solskjaer yang menjadi manajer karetaker di Manchester United setelah Jose Mourinho dipecat medio Desember 2018. Solskjaer benar-benar mengubah peruntungan. Bersama dia, Red Devils meraih 8 kemenangan beruntun.
Solskjaer baru merasakan kekalahan pada laga ke-12 ketika Man. United takluk 0-2 dari Paris Saint-Germain pada leg I babak 16 besar Liga Champions 2018-19 di kandang sendiri. Sebelumnya, dalam 11 laga, hasil yang diraih Solskjaer hampir sepurna: 10 kali menang dan hanya 1 kali imbang!
Di antara jajaran manajer karetaker Man. United pada era Premier League, Solskjaer juga jadi satu-satunya yang punya masa kerja paling panjang. Dia ditunjuk menjadi manajer sementara hingga akhir musim. Bahkan, setelah 99 hari, statusnya beralih menjadi manajer tetap berkat hasil apik dalam 19 pertandingan.
Selain Ole Gunnar Solskjaer, Michael Carrick, dan Ruud van Nistelrooy, sosok lain yang juga pernah dipercaya menjadi manajer sementara adalah Ryan Giggs. Dia dipercaya menangani Man. United pada 4 laga sisa musim 2013-14 setelah David Moyes dipecat. Hasilnya, dia meraih 2 kemenangan, 1 kali seri, dan 1 kali kalah.