Ruben Amorim Sebut Arsenal Sudah Incar Corner Kick Sejak Awal

Football5Star.net, Indonesia – Pelatih Manchester United, Ruben Amorim meyakini bahwa Arsenal memang mengincar tendangan penjuru sepanjang laga. Namun Amorim tak mau menjadikan itu alasan timnya kalah.

Amorim mendapatkan kekalahan pertamanya sebagai pelatih Setan Merah setelah dikalahkan Arsenal 0-2 (5/12/24). Dua gol Arsenal dicetak lewat kekuatan utama mereka: corner kick. Bahkan Arsenal mendapatkan total 13 sepak pojok, dan hampir semuanya menciptakan momen berbahaya.

Amorim mengatakan bahwa The Gunners memang mencoba untuk mencari sepak pojok sepanjang laga, tapi ini seharusnya bisa dihentikan timnya.

trbfootball

“Saya pikir jika Anda mengikuti Premier league Inggris dalam waktu lama, Anda dapat melihat bahwa ada pemain-pemain hebat untuk itu (set piece),” kata Amorim seperti dilansir Football5Star dari The Peoples Person.

“Dan Anda dapat melihatnya di setiap kesempatan bahwa (Bukayo) Saka dan (Gabriel) Martinelli berhadapan satu lawan satu, mereka bergerak melebar, mereka memberikan umpan silang karena mereka sudah tahu bahwa jika umpan silang berjalan dengan baik, mereka dapat mencetak gol dan jika (terkena pemain) dan menciptakan corner, mereka dapat mencetak gol.

“Jadi kami harus lebih baik dalam situasi-situasi itu tetapi kami butuh waktu untuk berkembang. Tetapi Anda dapat melihat di semua pertandingan Arsenal bahwa tim lawan memiliki masalah dengan itu.

“Saya pikir set piece menjadi pembeda karena mereka mencetak gol dan kemudian momentum berubah. Dan menjadi sangat sulit untuk mendapatkan kembali kendali permainan, tetapi itu sulit…kami mencoba tetapi itu sulit.”

Ruben Amorim Sebut Ada Hal Positif

Bein Sports

Amorim meyakini bahwa tetap ada hal positif yang timnya bisa ambil dari pertandingan ini.

“Saya membuat evaluasi permainan terlepas dari hasilnya. Seperti yang saya katakan, skor 4-0 (melawan Everton), Anda dapat mengambil hal-hal positif tetapi kami harus meningkatkan permainan dan Anda sudah mengetahuinya,” ucapnya.

“Tetapi Anda dapat merasakannya di stadion pada babak pertama, terutama menjelang akhir babak pertama, Anda dapat merasakan bahwa mereka tidak nyaman.

“Anda dapat merasakannya di stadion… jadi Anda dapat menerimanya. Kami memiliki satu hari untuk menyusun strategi dan mereka tidak dapat mengatasinya. Mereka memblokir, terutama sisi kanan, dengan pemain tetapi kami berhasil mengendalikan permainan pada saat-saat itu.”