1 month ago
5
ARTICLE AD BOX
Football5Star.net, Indonesia – Sebuah pengakuan jujur dan mengejutkan datang dari Robin Gosens. Pemain sayap yang kini memperkuat Fiorentina itu ternyata sempat kena mental ketika dipastikan gagal masuk skuad timnas Jerman yang berlaga di EURO 2024. Dia benar-benar terpukul oleh kenyataan tersebut.
Untuk mengarungi EURO 2024, pelatih Julian Nagelsmann lebih memilih David Raum dan Maximilian Mittelstaedt untuk pos bek kiri. Untuk pos winger kiri pun, Nagelsmann memilih Chris Fuehrich yang tampil cemerlang bersama VfB Stuttgart. Sementara itu, Robin Gosens diabaikan karena tak tampil bagus bersama Union Berlin.
Getty ImagesGosens sadar betul putusan Nagelsmann itu. Namun, tetap saja hal tersebut membuat dia sangat terpukul. “Ketika tak dipanggil untuk EURO 2024, duniaku serasa runtuh. Aku menangis. Aku tak menyembunyikannya. Aku lebih intensif berkonsultasi dengan psikologku,” urai dia seperti dikutip Football5Star.net dari Cronache di Spogliatoio.
Pemain berumur 30 tahun itu menambahkan, “Aku kembali ke Jerman untuk itu (Piala Eropa 2024). Aku benar-benar peduli. Aku kembali ke Jerman dengan ekspektasi besar dan masuk ke timnas. Aku ingin membuat perbedaan, membantu rekan-rekan (di Union Berlin) berkembang. Namun, kami malah tak pernah menang.”
Getty ImagesMasa Suram Robin Gosens
Pada awal musim 2023-24, Robin Gosens mengambil putusan berani dengan menerima pinangan Union Berlin. Dia berharap klub kejutan di Bundesliga pada musim sebelumnya itu jadi semacam exit route setelah dia gagal bersinar dan mendapatkan tempat utama di Inter Milan. Dia harus bangkit untuk bisa kembali ke timnas Jerman.
Apa lacur, harapan tinggal harapan. Dari statistik, dia tidak terlalu mengecewakan dengan mencetak 6 gol dan 4 assist di Bundesliga. Namun, performanya tidak memuaskan. Union yang musim sebelumnya finis di 4 besar pun justru terjun bebas. Mereka mengakhiri musim di posisi ke-15.
Getty Images“Musim lalu, aku terpuruk secara mental. Aku di Berlin, keluargaku tidak bahagia. keadaan tidak baik di atas lapangan. Ketika pulang ke rumah, ada hal-hal negatif. Psikologku sangat penting. Tanpa dia, keadaan pasti lebih buruk. Sepanjang waktu, aku melakukan panggilan video setiap hari dengan dia,” ujar Gosens lagi.
Pemain yang mulai menyita perhatian saat tampil ciamik bersama Atalanta itu pun mengaku sangat bersyukur atas putusannya menimba ilmu psikologi hingga meraih gelar sarjana. Tanpa itu, kata dia, akan sangat sulit untuk bangkit dan keadaan sangat mungkin akan jauh berbeda. Dia akan terpuruk lebih dalam dan lama.
English (US) 