ARTICLE AD BOX
Football5Star.net, Indonesia – Bek Juventus, Pierre Kalulu mengungkapkan bahwa dirinya mampu tampil baik bersama I Bianconerri karena mereka percaya kepadanya. Sesuatu yang ia tidak dapatkan bersama AC Milan.
Pemain berusia 24 tahun itu pertama kali bergabung dengan AC Milan pada tahun 2020, tetapi posisinya semakin tergeser hingga ia hampir tidak pernah dimainkan lagi.
Kalulu akhirnya dilepas ke Juventus dengan peminjaman plus opsi tebus sebesar 14 juta euro, dan sang pemain justru menjadi andalan di lini belakang Juve saat ini, bermain di 13 laga di semua kompetisi.
“Ketika Thiago Motta menelepon, dia bertanya apakah saya siap bermain setiap tiga hari, lalu mengatakan kepada saya bahwa dia bisa melihat saya bermain di kanan, di tengah dan di kiri,” ucap Kalulu seperti dilansir Football5Star dari Football Italia.
“Saya pikir ini yang terbaik. Saat Anda merasa klub percaya pada Anda, saat itulah Anda memberikan yang terbaik. Anda harus merasa seperti berada di tim dan klub yang benar-benar menginginkan Anda, karena kami tetap manusia dan kami bekerja dari hati.
“Saya juga ingat Motta mengatakan kepada saya bahwa ia memilih susunan pemainnya berdasarkan sesi latihan.”
Pierre Kalulu Soal Fans
Bek asal Prancis itu populer di kalangan fans Milan bahkan saat ia tidak mendapatkan waktu bermain dan keputusan untuk meminjamkannya ke Juve disambut dengan skeptis.
Juventus akan bertandang ke San Siro akhir pekan ini dan Kalulu nampaknya akan disambut hangat oleh para fans Milan.
“Ada hubungan yang kuat dengan para fans, seperti hubungan cinta. Anda dapat merasakan getaran dari tribun, Anda merinding dan selama pemanasan mencoba untuk menyerap atmosfer, melihat dan mendengar segala sesuatu di sekitar Anda,” ucap Kalulu.
“Ini adalah periode yang sangat baik bagi saya, secara pribadi. Saya tahu bahwa menjadi fans berarti memberikan cinta, semangat, dan wajar juga untuk marah ketika tim tidak menang.
“Saya benci kalah, meskipun saya tahu itu bagian dari kehidupan dan membantu Anda tetap membumi, tetapi bahkan sebagai seorang anak, saya selalu ingin menang.”