ARTICLE AD BOX
Football5Star.net, Indonesia – Paris FC sudah resmi memiliki pemilik baru. Keluarga Arnault melalui perusahannya, Agache, akan mengambil alih 52% saham klub sekota Paris Saint-Germain itu. Bersama mereka, datang juga Red Bull yang akan mengakusisi 11% saham klub Ligue 2 tersebut.
Keterlibatan Red Bull itu menimbulkan pertanyaan dan kekhawatiran. Para fan cemas klub itu akan jadi bagian dari franchise Red Bull di sepak bola. Sadar akan kecemasan tersebut, Antoine Arnault, anak milyuner Bernard Arnault, langsung memberikan klarifikasi. Dia menegaskan Paris FC tak akan jadi Red Bull Paris.
“Klub ini akan jadi milik keluarga saya. Tak akan ada kepemilikan bersama antara Keluarga Arnault dan Red Bull,” urai Antoine Arnault seperti dikutip Football5Star.net dari Le 10 Sport. “Ini tidak sama dengan keberadaan mereka di Leipzig, Salzburg, dan klub-klub lain. Di sini, mereka semata-mata hanya partner bagi kami.”
Dia menambahkan, “Red Bull ada di samping kami karena kami tahu apa yang kami kuasia dan tidak. Kami punya keterampilan manajemen, tapi sama sekali nol soal operasional sepak bola. Saya sudah beberapa kali bicara dengan (Juergen) Klopp (yang akan bekerja untuk Red Bull mulai 2025) dan dia sangat tertarik untuk bekerja dengan kami.”
Target Paris FC
Sudah barang tentu, Keluarga Arnault tidak sedang main-main dalam langkah membeli 52% saham Paris FC. Mereka ingin membangkitkan klub yang kini 8 musim berada di Ligue 2 tersebut. Meskipun demikian, Antoine Arnault tak mau muluk-muluk dengan memasang target sangat besar.
“Kami ingin berjalan setahap demi setahap, tak mau terburu-buru. Kami ingin membangun tim hebat Ligue 2 ini dengan target naik ke Ligue 1, bahkan lebih baik lagi. Saya pikir, hal terburuk di olahraga adalah memasang target yang tak dapat dicapai. Jadi, kami akan mengambil langkah satu demi satu. Sekarang, target adalah ke Ligue 1,” kata Arnault.
Sikap realistis tersebut bukan tanpa alasan. Selama 7 musim terakhir, Les Bleus selalu gagal meraih tiket promosi ke Ligue 1. Musim lalu, mereka gagal karena kalah dari Rodez lewat adu penalti pada babak play-off. Tiket terakhir promosi ke Ligue 1 akhirnya diraih St-Etienne yang menang agregat 4-3 atas Rodez.
Di samping itu, Arnault juga ingin menjaring sebanyak mungkin talenta lokal dengan memanfaatkan jaringan Red Bull. “Paris mungkin kolam bakat terbaik di dunia, bersaing dengan Sao Paulo. Peralatan data revolusioner Red Bull akan sangat membantu kami dalam upaya pemanduan bakat,” ucap dia.