Pelatih Twente Optimistis Bisa Kalahkan Man United di Old Trafford

Football5Star.net, Indonesia – Pelatih FC Twente, Joseph Oosting optimistis bisa mengalahkan Manchester United di Old Trafford. Oosting percaya timnya bisa menyakiti Man United lewat transisi.

Twente akan memulai perjalan mereka di format baru Liga Europa dengan melawan Man United di Old Trafford (26/9/24).

Tim asuhan Erik ten Hag itu hanya menang dua kali dari lima pertandingan pembuka Premier League dan tidak mencetak gol saat bermain imbang tanpa gol melawan Crystal Palace pada hari Sabtu.

Mirror

United tetap difavoritkan untuk mengalahkan Twente, yang berada di posisi keempat di Eredivisie, tetapi awal musim yang buruk mereka membuat tim tamu punya peluang, dan Oosting percaya akan hal itu.

“Saya selalu percaya pada peluang. Jika kami berani bermain, kami juga dapat menciptakan peluang. Terutama dalam transisi, kami dapat melukai Manchester,” kata Oosting seperti dilansir Football5Star dari Mirror.

“Itu lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, tetapi kemauan itu pasti ada. Kami memainkan pertandingan melawan Red Bull (Salzburg) yang dapat Anda pelajari. Semuanya berjalan dengan tempo tertinggi, baik saat menguasai bola maupun bertahan.

“Anda harus menjadi yang teratas dalam segala hal dan kami membutuhkan semua orang untuk berada di sana. Saya pikir kami juga telah membuat kemajuan dalam hal itu.

“Kami menghormati Manchester United, tetapi kami juga memiliki keyakinan penuh dan kemauan untuk mendapatkan hasil maksimal dari permainan ini.”

Erik ten Hag Punya Sejarah dengan Twente

Istimewa

Kedua klub belum pernah bertemu sebelumnya dalam pertandingan kompetitif, tetapi Twente sangat akrab dengan Erik ten Hag, yang tampil sebanyak 257 kali untuk klub tersebut sebagai pemain, yang tersebar dalam tiga periode terpisah.

“Saya lebih suka bermain melawan tim lain. Tidak baik menyakiti sesuatu yang Anda cintai. Dari semua tim, Twente adalah tim yang paling banyak saya ikuti,” ujar Ten Hag.

“Saya menonton mereka sebagai fans, sebagai pendukung, bukan sebagai analis. Ini cara yang berbeda untuk menonton pertandingan mereka. Twente memberi saya banyak hal, saya dididik di akademi mereka, jadi bagi saya (saya memiliki) banyak sejarah di sana.”