ARTICLE AD BOX
Football5Star.net, Indonesia – Pelatih AC Milan, Paulo Fonseca mengatakan bahwa dirinya berhati-hati untuk memainkan Francesco Camarda. Fonseca meminta orang-orang untuk tidak memberi tekanan kepada pemain yang masih berusia 17 tahun itu.
Camarda sudah menjadi bagian dari skuad utama Milan, namun sang pemain jarang sekali mendapatkan menit bermain. Dia baru bermain sekitar 100 menit di semua kompetisi untuk tim utama Milan. Fonseca menjelaskan alasannya jarang memainkan Camarda.
“Kita harus membiarkan Camarda tumbuh dengan seimbang. Harapan dan tekanan pada pemain muda bukanlah hal yang baik. Tolong, jangan beri tekanan pada Camarda. Dia pemain yang seimbang, biarkan saja dia seperti itu,” kata Fonseca seperti dilansir Football5Star dari Football Italia.
“Saya berhati-hati tentang bagaimana kami menggunakannya, saya selalu berpikir hati-hati tentang bagaimana dan kapan menggunakannya. Para pemain ini harus bermain pada saat yang tepat.
“Ia memiliki kualitas, tetapi ia perlu terus berkembang. Ia seharusnya tidak memiliki beban untuk menentukan pertandingan. Biarkan ia menjadi pemain muda.”
Paulo Fonseca Jelaskan Kembali Soal Pernyataan Rabu Lalu
Pasca laga Liga Champions melawan Crvena Zvezda tengah pekan lalu, Fonseca menuduh beberapa pemainnya tidak memiliki mentalitas yang tepat, dan dia mengancam akan memainkan pemain dari Milan Futuro untuk menggantikan mereka.
Namun Fonseca tak menyebut siapa pemain itu. Dia menjelaskan kembali soal hal ini.
“Di ruang ganti setelah pertandingan, semua orang merasakan hal yang sama, dan bagi saya itu hal yang positif,” ujar Fonseca.
“Tim bekerja dengan baik, suasananya bagus. Kami adalah keluarga. Masalah harus diselesaikan di ruang ganti dan itulah yang kami lakukan.
“Mengapa saya harus membicarakannya di publik? Pertama karena saya selalu mengatakan yang sebenarnya. Sulit bagi saya untuk menyembunyikan apa yang saya rasakan setelah pertandingan.
“Kedua, ini adalah pesan penting yang harus disampaikan. Jika Anda tidak berada di dalam, Anda tidak tahu segalanya, jadi saya merasa perlu untuk berbicara di depan umum.”