ARTICLE AD BOX
Football5Star.net, Indonesia – Nuri Sahin, pelatih Borussia Dortmund, angkat bicara soal rumor yang menyebutkan pihaknya takut dimata-matai Real Madrid jelang pertemuan pada matchday III Liga Champions 2024-25. Dia membantah hal itu dan menjelaskan putusan tak menggelar latihan terakhir di Stadion Santiago Bernabeu.
Jelang lawatan ke Madrid, Sahin membuat putusan tak biasa. Dortmund menjalani seluruh sesi latihan di markas sendiri. Latihan terakhir pun dijalani sebelum terbang ke Madrid. Putusan itu dinilai beberapa pihak disebabkan oleh ketakutan akan dimata-matai staf Madrid jika menjalani latihan di Bernabeu. Hal itu buru-buru dibantah Sahin.
“Kami berlatih di Dortmund karena akan ada banyak laga tandang yang dijalani pada beberapa hari ke depan. Saya ingin kami menghabiskan sebanyak mungkin waktu di lingkungan yang biasa. Ini tak ada kaitannya dengan mata-mata. Tak ada yang harus disembunyikan,” kata Nuri Sahin seperti dikutip Football5Star.net dari laman resmi klub.
Faktanya, setelah menjamu FC St. Pauli pada akhir pekan lalu, Dortmund akan menjalani 3 laga tandang beruntun. Pertama, melawat ke markas Real Madrid pada matchday III Liga Champions, lalu menyambangi kandang FC Augsburg pada lanjutan Bundesliga, dan bertandang ke markas VfL Wolfsburg pada putaran II DFB Pokal.
Kesiapan Nuri Sahin
Bagi Nuri Sahin, bertandang ke markas Real Madrid, semua orang sudah tahu apa yang dibutuhkan Borussia Dortmund. Taktik khusus yang harus disembunyikan dari Carlo Ancelotti atau semangat tinggi tak menjamin apa pun. Menurut dia, Die Schwarzgelben harus memadukan semua faktor, baik teknis maupun nonteknis, dengan sempurna.
“Mentalitas saja tidak cukup untuk mengalahkan Madrid. Kami membutuhkan segalanya, semua kualitas,” ucap Sahin lagi. “Kami hanya akan berhasil sebagai tim. Para pemain tahu rencana yang harus dilakukan besok. Untuk menang melawan Madrid, Anda harus bermain. Kami tak bisa cuma bertahan. Kami butuh kepercayaan diri dan keberuntungan.”
Pelatih yang menggantikan Edin Terzic itu mengungkapkan, kesempurnaan sangat perlu dan penting karena Dortmund harus menghentikan beberapa pemain brilian. Sebut saja Vinicius Junior dan Kylian Mbappe. Menurut dia, talenta-talenta seperti ini hanya dapat dihentikan secara kolektif.
Sayangnya, kata dia, ada kendala yang dihadapinya saat ini. “Sebagai pelatih, Anda selalu mencari sesuatu setiap hari. Saya punya gagasan soal sepak bola. Namun, kami saat ini tak 100 persen fit. Kami berharap dapat bermain bagus pada lag esok, tapi kami juga butuh kesabaran,” ujar Sahin.