Mikel Arteta Tegaskan Arsenal Tak Hanya Jago Set Piece

1 month ago 9
ARTICLE AD BOX

Football5Star.net, Indonesia – Pelatih Arsenal, Mikel Arteta menegaskan bahwa timnya tidak hanya ahli dalam set piece. Dia juga menepis pernyataan Ruben Amorim yang menyebut timnya selalu mencari cara untuk mendapatkan sepak pojok.

Arsenal berhasil mengalahkan Man United 2-0 lewat gol dari Jurrien Timber dan William Saliba. Dua gol dicetak lewat sepak pojok, yang memang merupaan kekuatan The Gunners.

Ruben Amorim Sebut Arsenal Sudah Incar Corner Kick Sejak Awal (The Irish News)The Irish News

Arteta menegaskan bahwa Arsenal juga punya keahlian mencetak gol dari open play, bukan hanya dari set piece.

“Tahun lalu kami mencetak gol terbanyak dalam sejarah klub sepak bola ini. Bukan hanya karena bola mati, tetapi karena banyak hal yang kami miliki. Kami ingin menciptakan momen-momen individu dan ajaib,” kata Arteta seperti dilansir Football5Star dari football.london.

“Banyak pemain yang dapat menciptakan gol mereka sendiri. Kami dapat menciptakan gol dari serangan balik pendek dan serangan balik panjang, pengembangan permainan yang lambat, memulai kembali permainan, dan peluang untuk membuka pertahanan lawan.

“Setiap fase permainan, mari kita maksimalkan, teruslah berusaha, teruslah berkembang.”

Mikel Arteta Tepis Pernyataan Ruben Amorim

Mikel Arteta Tegaskan Arsenal Tak Hanya Jago Set Piece (NBC Sports)NBC Sports

Pelatih Manchester United, Ruben Amorim mengatakan bahwa Arsenal memang mengincar sepak pojok sepanjang awal laga.

Dia mengklaim bahwa Bukayo Saka dan Gabriel Martinelli selalu mencoba bermain melebar dan memberi umpan lambung yang bisa diblok pemainnya dan menghasilkan sepak pojok. Arteta tak setuju akan hal ini.

“Tidak. Kami bermain dengan invented winger. Mereka banyak berkembang di dalam sehingga tidak banyak ruang di dalam. Ketika mereka melebar, ada banyak ruang untuk bek sayap atau untuk pemain nomor enam, jika tidak maka untuk pemain nomor 9, jika tidak Anda bisa melebar,” ucapnya.

“Kami perlu melihat setiap sudut. Apa yang mereka lakukan, di mana mereka bisa menjadi lemah dan di mana kami bisa memanfaatkan kelemahan lawan.”

Read Entire Article