Mikel Arteta: Arsenal Sebenarnya Main Bagus Lawan Inter

2 months ago 5
ARTICLE AD BOX

Football5Star.net, Indonesia – Manajer Arsenal, Mikel Arteta, sangat menyesali kegagalan anak asuhnya membawa pulang poin dari markas Inter Milan pada partai Liga Champions, Rabu (7/11) dinihari WIB. Di mata Arteta, The Gunners seharusnya bisa meraih poin karena tidak tampil buruk.

Partai Inter vs Arsenal di Stadion Giuseppe Meazza usai dengan skor tipis, 1-0. Tim tuan rumah memastikan raihan tiga poin berkat gol Hakan Calhanoglu dari titik penalti di babak pertama.

Mikel Arteta - Inter vs Arsenal - Istimewa 2Istimewa

“Hasil pertandingan malam ini sangat mengecewakan. Meskipun kami tampil sangat dominan, memiliki semangat juang yang tinggi, dan menunjukkan performa terbaik dalam beberapa tahun terakhir, hasil akhir tidak sesuai dengan apa harapan,” ujar Arteta dilansir Football5Star dari laman Football Italia.

“Saya belum pernah melihat tim kami bermain sebaik ini, terutama saat menghadapi klub besar sekaliber Inter. Sayangnya, kami gagal memanfaatkan banyak peluang emas. Jika saja mampu memanfaatkan peluang, kami setidaknya bisa menciptakan dua gol,” kata Arteta menambahkan.

ARSENAL SEHARUSNYA DAPAT PENALTI

Lebih lanjut, Arteta menyorot insiden yang melibatkan Mikel Merino dan Yann Sommer di dalam kotak penalti Inter. Menurut Arteta, The Gunners pantas mendapat penalti karena kepala Merino ditinju Sommer yang berusaha menyapu bola lambung.

Arteta sangat kecewa karena wasit memberikan penalti kepada Inter karena Merino menyentuh bola dengan tangan di dalam kotak terlarang. Arteta mengatakan Merino tidak mampu bereaksi karena bola datang dari jarak yang begitu dekat.

Inter got a penalty for a handball by Mikel Merino from extremely close range, and were controversially denied a penalty when Merino was PUNCHED in the head by Yann Sommer… 😮 pic.twitter.com/blGqZ5MU4I

— The Sun – Arsenal (@SunArsenal) November 6, 2024

“Merino tidak mungkin bereaksi karena bola berada sangat dekat dengannya. Meski demikian, wasit memutuskan itu pelanggaran penalti. Jika situasi itu dianggap sebagai pelanggaran, maka kami pantas mendapat penalti ketika Merino dipukul kepalanya.”

“Keputusan-keputusan seperti inilah yang seringkali menjadi penentu dalam sebuah pertandingan dan sulit untuk diterima,” tuntas Arteta.

Read Entire Article