Menanti Tangan Dingin Ong Kim Swee di Persis Solo

Football5Star.net, Indonesia – Persis Solo baru saja kedatangan Ong Kim Swee yang mengemban tugas berat, membangkitkan tim di Liga 1 2024-25. Jelas menarik menanti tangan dingin pelatih asal Malaysia tersebut dalam debutnya di Indonesia.

Ong Kim Swee bukanlah pelatih Malaysia pertama yang berkarier di Indonesia. Sebelumnya ada Irfan Bakti bin Abu Salim, Raja Isa, dan Abdul Rahman Ibrahim. Dari ketiga nama tersebut, dua di antaranya terbilang lumayan sukses. Irfan Bakti yang menangani Persipura Jayapura 2007 silam sempat bawa Mutiara Hitam juarai Wilayah Timur Divisi Utama 2007-08.

https://www.instagram.com/persisofficial/

Akan tetapi, Irfan Bakti saat itu lebih memilih menerima pinangan dari Perlis FA dan Raja Isa yang merupakan asisten pelatih naik jabatan. Bersama Raja Isa, Persipura sukses menembus final Copa Indonesia 2007 tetapi kalah adu penalti dari Sriwijaya FC.

Nah kali ini, gantian Ong Kim Swee yang coba menacapkan cakarnya di sepak bola Indonesia. Apalagi, dia memiliki statistik yang cukup baik ketika menangani Sabah FC. Dia bahkan selalu bawa Sabah FC finis di tiga besar dua musim beruntun, yakni 2022 dan 2024. Bahkan sebelum cabut pun, dia sementara ini bawa The Rhynos duduk di urutan ketiga Liga Super Malaysia.

Statistik Ong Kim Swee

Dikutip dari Transfermarkt, Ong Kim Swee sendiri total telah memimpin 62 laga Sabah FC di Malaysia Super League. Statistiknya cukup baik. Dia meraih total 38 kemenangan, 8 seri, dan 16 kalah dengan rata-rata 1,97 poin per laganya.

https://www.instagram.com/persisofficial/

Secara keseluruhan, pelatih yang bawa Malaysia raih medali emas SEA Games 2011 itu memimpin Sabah dalam 86 laga dengan rataan 1,85 poin. Bahkan, sebelum cabut dari Sabah pun, dia baru saja membawa tim tersebut meraih empat kemenangan beruntun.

Debut Ong Kim Swee sendiri akan terjadi pada 3 Desember mendatang ketika Persis Solo menjamu Barito Putera di kandang. Tentu saja, ini bisa jadi permulaan bagaimana tangan dingin Ong bekerja untuk coba keluarkan Laskar Sambernyawa dari jurang degradasi.