Kim Pan-gon Bela Pelatih Timnas Korsel: 5 Pemain Terlalu Sedikit

Football5Star.net, Indonesia – Hong Myung-bo, pelatih timnas Korsel, terus mendapat kritik pedas. Setelah proses pemilihannya dianggap tak transparan, kini dia diserang karena memanggil 5 pemain eks klubnya, Ulsan HD. Namun, pembelaan datang dari Kim Pan-gon, pelatih yang meneruskan kerjanya di klub itu.

Publik sepak bola Korsel mencibir putusan Myung-bo yang memanggil Kim Young-kwon, Lee Myung-jae, Jung Woo-young, Jo Hyeon-woo, dan Joo Min-kyu ke skuad timnas Korsel untuk dua laga awal putaran III kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Mereka menyebut itu sebagai loyalty football.

chosun.com

Akan tetapi, menurut Pan-gon, itu bukan hal yang patut dikritik. “Hanya 5 pemain yang dipanggil. Saya pikir seharusnya lebih banyak lagi. Ulsan adalah tim yang menjuarai K-League dua musim beruntun. Saya pikir para pemain terbaik negeri kami ada di sini,” urai dia seperti dikutip Football5Star.net dari Chosun Ilbo.

Eks pelatih timnas Malaysia itu lebih lanjut menambahkan, “Saya katakan kepada para pemain, ‘Akan sulit bila terus bertahan di Ulsan. Pergilah ke timnas, belajar, tumbuh, dan mulai start baru.’ Ada 5 pemain yang dipanggil, saya sangat senang dan memberi mereka ucapan selamat. Saya harap mereka dapat memberikan kontribusi siginifikan.”

Instagram @uhdfc_1983

Perjuangan Kim Pan-gon

Pembelaan untuk Hong Myung-bo itu sepertinya didasarkan Kim Pan-gon pada pengalamannya sebagai pelatih timnas. Kala menangani timnas Malaysia, dia juga memanggil begitu banyak pemain dari Johor Darul Ta’zim yang sangat dominan di Liga Super Malaysia.

Memang benar, Ulsan HD saat ini tidak berada di puncak klasemen K-League 1. Namun, di bawah asuhan Pan-gon, mereka perlahan merangkak naik dan kini berada di posisi ke-2 dengan hanya terpaut 2 poin dari sang pemuncak klasemen, Gwangwon FC. Di Piala Korsel, mereka sudah memastikan lolos ke final dan akan bersua Pohang Steelers.

chosun.com

Hal itu menjustifikasi putusan Myung-bo untuk memanggil 5 pemain Ulsan ke timnas Korsel. Bagi bek tengah Kim Yong-gwon, perkembangan positif klubnya di bawah Pan-gon adalah modal untuk membungkam kritik dengan tampil apik di timnas. Semua kritik dan sindiran harus jadi tambahan motivasi.

“Sebelum berangkat ke Piala Dunia 2018 dan 2022 pun selalu ada komentar negatif. Aku sudah terbiasa. Pada akhirnya, hasil akhir yang paling penting,” kata Young-gwon. “Pada awal musim, kuakui aku membuat banyak kesalahan. Itu sesuatu yang harus kuatasi. Namun, performaku berkembang banyak belakangan ini dan tim pun terus menang.”