ARTICLE AD BOX
Football5Star.net, Indonesia – Bayer Leverkusen tampil luar biasa pada musim lalu. Selain juara tanpa terkalahkan di Bundesliga, pertahanan mereka pun sangat kuat. Sepanjang musim, Granit Xhaka cs. hanya kebobolan 24 gol di kasta tertinggi Liga Jerman itu. Anehnya, dengan komposisi sama, hal tersebut tak terulang pada musim ini.
Bundesliga 2024-25 baru berjalan 8 pekan, gawang Leverkusen sudah kebobolan 15 gol. Musim lalu, gol ke-15 di gawang Die Werkself baru tercipta pada spieltag ke-22. Hal itu mendapat sorotan tajam dari Xhaka setelah Leverkusen imbang 2-2 dengan Werder Bremen, Sabtu (26/10/2024).
“Kami terlalu mudah kebobolan. Kami kebobolan 2 gol per pertandingan, Anda tak dapat memenangi laga-laga seperti itu pada level ini. Jika Anda kebobolan 15 gol dalam 8 pekan, itu tidaklah cukup untuk berada di sana,” kata Granit Xhaka dengan penuh kecemasan seperti dikutip Football5Star.net dari Sport1.
Gelandang Swiss itu secara spesifik mengungkapkan, “Gol-gol yang kami derita itu tercipta karena masalah komunikasi. Jika kami bicara satu sama lain lebih sering di lapangan dan saling membantu dengan sedikit lebih giat, kiri, kanan, depan, belakang, kami pun akan lebih dekat dengan lawan.”
Elaborasi Granit Xhaka
Tak berhenti di situ, Granit Xhaka memberikan elaborasi lebih lanjut dengan membahas gol Romano Schmid yang menjadikan skor 1-1 pada pemit akhir pertandingan. Bagi eks pemain Arsenal dan Borussia Moenchengladbach tersebut, gol itu seharusnya tak terjadi dan dapat diantisipasi lebih awal.
“Memang benar, dia menendang dengan sangat baik. Namun, jika Anda memberi lawan ruang tiga meter, pastilah akan sulit. Ini soal gigitan akhir pada kotak penalti kami sendiri. Itu adalah rumah kami dan tak ada yang boleh diizinkan berada di sana. Namun, pada saat ini, terlalu banyak yang masuk ke sana,” urai gelandang berumur 32 tahun itu.
Gelandang yang masih terikat kontrak hingga 2028 tersebut lantas menambahkan, “Kami harus jujur pada diri sendiri. Dengan situasi saat ini, kami tak perlu menatap ke atas. Pertama-tama, kami harus memastikan tak kebobolan gol. Pasalnya, itulah kekuatan kami pada musim lalu.”
Meskipun demikian, Xhaka tak pesimistis. Dia menilai situasi saat ini sangatlah lazim. Apalagi, mereka adalah juara bertahan. Itu status yang berbeda dengan musim lalu. Di samping itu, dia juga menyebut faktor kesialan. Xhaka merujuk pada tendangan keras Florian Wirtz yang hanya menerpa tiang gawang Bremen pada menit ke-84.