ARTICLE AD BOX
Football5Star.net, Indonesia – Bek Bayer Leverkusen, Jonathan Tah, merupakan sosok terbaru yang mengkritik format kompetisi Liga Champions 2024-25. Tah menilai format baru ini bakal menurunkan kualitas pertandingan secara keseluruhan.
Format baru Liga Champions menghadirkan lebih banyak pertandingan dibandingkan kompetisi di tahun-tahun sebelumnya. Setiap tim peserta kini wajib menjalani delapan pertandingan di fase liga dan berpotensi melakoni satu laga ekstra untuk bisa melaju ke babak gugur.
“Saya lebih menyukai pertandingan daripada latihan, namun saya menyadari pentingnya menjaga keseimbangan,” jelas Tah seperti dikutip Football5Star dari laman Bulinews.
“Jadwal pertandingan yang terlalu padat dapat berdampak negatif pada performa tim, terutama risiko cedera. Meskipun demikian, semangat saya untuk bermain di lapangan tetap tinggi,” sambung bek sentral berumur 28 tahun itu.
JONATHAN TAH TIDAK TERGANTIKAN
Tah merupakan salah satu pemain Bayer Leverkusen yang nyaris tidak pernah menghilang dari starting XI. Pada musim 2024-25 lalu, ia mengoleksi 48 penampilan di semua kompetisi. Dari 48 penampilan tersebut, 35 di antaranya dicatat Tah sebagai starter.
Musim ini. posisi Tah di lini belakang Bayer Leverkusen masih tidak tergantikan. Ia selalu dipercaya tampil sebagai dalam delapan pertandingan di semua kompetisi.
Tah tampil dari menit pertama ketika Die Werkself menjalani partai Liga Champions di markas Feyenoord dua pekan lalu. Kontribusi Tah sukses mengantar Die Werkself meraih kemenangan telak dengan skor 4-0.
Kini, Tah bakal berupaya mempertahankan momentum positif Die Werkself. Tah dan kolega dijadwalkan menjalani partai pekan kedua Liga Champions di markas tim raksasa Italia, AC Milan.