Warning: session_start(): open(/home/kutipanslot/public_html/src/var/sessions/sess_c740a994cd1b67f81e555723b0a7ab71, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/kutipanslot/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/kutipanslot/public_html/src/var/sessions) in /home/kutipanslot/public_html/src/bootstrap.php on line 59
EURO 2024: Inilah Rekor-Rekor yang Pecah di Jerman - Kutipanslot

EURO 2024: Inilah Rekor-Rekor yang Pecah di Jerman

5 months ago 29
ARTICLE AD BOX

Football5Star.net, Indonesia – Gelaran EURO 2024 resmi berakhir dengan kemenangan 2-1 timnas Spanyol atas timnas Inggris pada laga final di Stadion Olimpiade, Berlin, Senin (15/7/2024) dini hari WIB. Sederet kisah sudah menghiasi turnamen yang berjalan selama sebulan itu.

Dari berbagai kisah yang terjadi sepanjang perhelatan Piala Eropa 2024, beberapa memang berupa kontroversi, terutama soal wasit dan putusan VAR. Sisanya, tentu saja adalah cerita tentang prestasi. Di antaranya soal guratan rekor-rekor baru. Ya, sejumlah rekor tumbang di gelaran kali ini.

Berikut ini, Football5Star.net merangkum beberapa rekor penting yang pecah pada gelaran EURO 2024 di Jerman berdasarkan pertandingannya.

Jerman vs Skotlandia (Pembukaan EURO 2024)

Julian Nagelsmann mengukir rekor pada pembukaan EURO 2024.Getty Images

Rekor pertama langsung tersaji pada pertandingan pertama yang mempertemukan Jerman, sang tuan rumah, dengan Skotlandia. Pada laga ini, pelatih Jerman, JULIAN NAGELSMANN, memecahkan rekor pelatih termuda. Hari itu, dia berumur 36 tahun 327 hari.

Nagelsmann memecahkan rekor yang sudah bertahan 24 tahun. Pada gelaran EURO 2000 di Belgia dan Belanda, Srecko Katanec memimpin skuad Slovenia pada laga pertama melawan Yugoslavia saat berumur 36 tahun 333 hari.

Spanyol vs Kroasia

Lamine Yamal membuat rekor saat lawan Kroasia di matchday I EURO 2024.Getty Images

Pada pertandingan pertama di Grup B, Spanyol vs Kroasia, LAMINE YAMAL diturunkan sebagai starter oleh pelatih La Furia Roja, Luis de la Fuente. Hari itu, Yamal baru berumur 16 tahun 338 hari. Winger belia Barcelona itu pun menjadi pemain termuda sepanjang sejarah EURO.

Sebelumnya, rekor dipegang oleh Kacper Kozlowski pada edisi sebelumnya, yakni EURO 2020 yang digelar pada 2021 karena pandemi COVID-19. Saat turun pada laga Polandia vs Spanyol, Kozlowski berumur 17 tahun 246 hari.

Italia vs Albania

Nedim Bajrami mencetak gol tercepat di EURO saat Albania lawan Italia.Getty Images

Masih pada matchday I Grup B, rekor tercipta saat Italia menghadapi Albania. NEDIM BAJRAMI, pemain Albania, menggetarkan jala gawang Gli Azzurri yang dikawal Gianluigi Donnarumma saat pertandingan baru berjalan 23 detik!

Gol Bajrami tercatat sebagai gol tercepat dalam sejarah Piala Eropa. Sebelumnya, rekor gol tercepat dipegang Dmitri Kirichenko dari Rusia. Pada EURO 2004, Kirichenko menjebol gawang Yunani pada detik ke-65.

Portugal vs Rep. Cheska

Pepe memecahkan rekor pemain tertua di Piala Eropa.Getty Images

Turun sebagai starter saat Portugal menghadapi Rep. Cheska pada matchday I Grup F, PEPE memecahkan rekor pemain tertua yang bermain di Piala Eropa. Hari itu, dia berumur 41 tahun 113 hari.

Pepe memecahkan rekor lama yang dipegang oleh kiper Hungaria, Gabor Kiraly. Dia berumur 40 tahun 86 hari saat tampil membela Hungaria melawan Belgia pada babak 16 besar EURO 2016.

Karena Portugal terus melaju ke fase gugur, Pepe terus mempertajam rekornya. Hal itu baru terhenti setelah Portugal disingkirkan Prancis pada perempat final. Saat itu, dia berumur 41 tahun 130 hari.

Kroasia vs Albania

Klaus Gjasula membuat gol dramatis yang membuat laga Kroasia vs Albania berakhir seri.Getty Images

Pemain Albania lagi-lagi menorehkan rekor baru. Kali ini, KLAUS GJASULA yang mengukirnya. Dia tercatat sebagai pemain pengganti pertama di Piala Eropa yang mencetak gol di dua gawang dan mendapatkan kartu kuning pula.

Gjasula baru masuk pada menit ke-72 laga Kroasia vs Albania pada matchday II Grup B EURO 2024. Baru 4 menit berada di lapangan, dia mencetak gol bunuh diri. Dia lantas menebusnya dengan mencetak gol pada menit ke-5 Injury time. Gol itu juga jadi gol paling telat dalam pentas Piala Eropa. Dua menit kemudian, dia mendapat kartu kuning.

Sebelum Gjasula, memang ada pemain yang terlebih dahulu mencetak gol bagi dua tim dalam satu laga. Dia adalah Anton Ondrus saat Cekoslowakia melawan Belanda pada semifinal EUR0 1976. Namun, dia tampil sebagai starter.

Swiss vs Jerman

Manuel Neuer melewati rekor penampilan Gianluigi Buffon saat Jerman vs Swiss.Getty Images

Tampil sebagai starter pada matchday terakhir Grup A EURO 2024, MANUEL NEUER membukukan rekor sebagai kiper dengan jumlah penampilan terbanyak di Piala Eropa. Itu adalah penampilan ke-18 bagi kiper Jerman tersebut. Dia bahkan kemudian menambah jumlah penampilan itu menjadi 20 dengan tambahan 2 laga pada fase gugur.

Sebelumnya, kiper dengan jumlah penampilan terbanyak di ajang ini adalah Gianluigi Buffon dari Italia. Sepanjang kariernya, dia 17 kali membela Gli Azzurri pada ajang ini. Penampilan terakhirnya adalah saat melawan Jerman pada perempat final EURO 2016.

Kroasia vs Italia

Luka Modric memecahkan rekor pencetak gol tertua di Piala Eropa.Getty Images

Dalam partai Kroasia vs Italia pada matchday terakhir Grup B EURO 2024, rekor yang pecah adalah pencetak gol tertua. Pelakunya adalah kapten Kroasia, LUKA MODRIC. Dia menorehkan rekor ketika menjebol gawan Gianluigi Donnarumma pada menit ke-52.

Saat Kroasia melawan Italia itu, Modric berumur 38 tahun 289 hari. Dia lebih tua 32 hari dari sang pemegang rekor sebelumnya, Ivica Vastic. Vastic berumur 38 tahun 257 hari ketika mencetak gol peyeimbang 1-1 dalam laga Austria vs Polandia di EURO 2008.

Belanda vs Austria

Momen Donyell Malen mencetak gol bunuh diri tercepat di EURO 2024.Getty Images

Nama DONYELL MALEN masuk buku rekor Piala Eropa pada matchday terakhir Grup D EURO 2024 ini. Gara-garanya, dia mencetak gol bunuh diri saat pertandingan Belanda vs Austria baru berjalan 6 menit. Itu adalah gol bunuh diri tercepat dalam sejarah Piala Eropa.

Malen mempertajam rekor sebelumnya yang dibuat Denis Zakaria pada edisi sebelumnya, EURO 2020 yang digelar pada 2021 karena pandemi COVID-19. Saat Swiss melawan Spanyol pada perempat final, Zakaria menjebol gawang timnya sendiri pada menit ke-8.

Rep. Cheska vs Turkiye

Antonin Barak menerima kartu merah saat lawan Turkiye di EURO 2024.Getty Images

Klaus Gjasula bukan satu-satunya pemain yang menorehkan rekor negatif saat berlaga EURO 2024. hal serupa juga dialami ANTONIN BARAK. Gelandang Rep. Cheska itu tercatat sebagai penerima kartu merah tercepat. Pada laga itu, dia diusir wasit Istvan Kovacs saat pertandingan baru berjalan 20 menit gara-gara menerima kartu kuning kedua.

Antonin Barak memecahkan rekor Eric Abidal yang terukir dalam laga Prancis vs Italia pada matchday terakhir Grup C EURO 2008. Ketika itu, Abidal diusir wasit pada menit ke-24. Bedanya, Abidal mendapatkan kartu merah secara langsung.

Prancis vs Belgia

Jan Vertonghen saat mencetak gol bunuh diri pada babak 16 besar EURO 2024.Getty Images

Laga Prancis vs Belgia pada babak 16 besar EURO 2024 memunculkan nama JAN VERTONGHEN sebagai pemain tertua yang mencetak gol bunuh diri dalam sejarah Piala Eropa. Dia saat itu berumur 37 tahun 68 hari. Dia juga tercatat sebagai pemain Belgia pertama yang membobol gawang sendiri pada gelaran Piala Eropa.

Sebelumnya, pemain tertua yang mencetak gol bunuh diri di Piala Eropa adalah Gareth McAuley pada babak 16 besar EURO 2016. Dalam laga Irlandia Utara vs Wales, dia membobol gawangnya sendiri dan jadi satu-satunya gol pada laga tersebut. Hari itu, umurnya adalah 36 tahun 204 hari.

Portugal vs Slovenia

Penalti Cristiano Ronaldo dimentahkan Jan Oblak pada babak 16 besar EURO 2024.Getty Images

Ajang EURO 2024 jadi kenangan buruk bagi CRISTIANO RONALDO. Untuk kali pertama sepanjang kariernya, dia gagal mencetak satu pun gol saat membela timnas Portugal di sebuah turnamen besar. Sudah begitu, dia pun menorehkan rekor buruk saat Portugal melawan Slovania pada babak 16 besar.

Pada pertandingan itu, Portugal mendapatkan hadiah penalti pada menit ke-105. Namun, eksekusi Ronaldo mampu ditahan Jan Oblak. Itu menjadikan dia sebagai pemain pertama yang dua kali gagal mencetak gol dari titik putih di luar adu penalti. Sebelumnya, eksekusi Ronaldo membentur mistar saat melawan Austria pada EURO 2016.

Portugal vs Slovenia

Diogo Costa Ungkap Rahasinya Bisa Tepis Tiga Penalti Sekaligus (The Sun)The Sun

Masih dari laga Portugal vs Slovenia pada babak 16 besar EURO 2024, sebuah rekor lain tertoreh. Sang pembuat rekor adalah kompetriot Cristiano Ronaldo, yakni kiper DIOGO COSTA. Dia jadi kiper pertama yang mementahkan 3 eksekusi dalam adu penalti di EURO.

Karena tak tercipta gol dalam 120 menit, laga Portugal vs Slovenia berlanjut pada adu penalti. Di sinilah Costa menunjukkan kepiawainnya. Dia menahan tiga eksekutor pertama Slovenia, yakni Josip Ilicic, Jure Balkovec, dan Benjamin Verbic.

Spanyol vs Prancis

Lamine Yamal saat merayakan golnya di gawang Prancis.Getty Images

LAMINE YAMAL menorehkan rekor keduanya di ajang Piala Eropa saat Spanyol menang 2-1 atas Prancis pada semifinal EURO 2024. Dia menjadi pencetak gol termuda dalam sejarah Piala Eropa pada laga itu. Saat tembakan lengkungnya menaklukkan kiper Mike Maignan, dia baru berumur 16 tahun 362 hari.

Yamal memecahkan rekor sebelumnya yang dibuat Johan Vonlanthen dari Swiss pada gelaran EURO 2004. Vonlanthen mencetak satu-satunya gol Swiss saat kalah 1-3 dari Prancis dalam umur 18 tahun 141 hari.

Spanyol vs Inggris (Final EURO 2024)

Spanyol tampil sebagai juara EURO 2024.Getty Images

Kesuksesan TIMNAS SPANYOL menang 2-1 atas timnas Inggris pada final EURO 2024 jadi torehan rekor tersendiri. La Furia Roja jadi tim pertama yang menjuarai Piala Eropa sebanyak 4 kali. Sebelumnya, mereka juara pada 1964, 2008, dan 2012. Spanyol meninggalkan Jerman dengan 3 gelar juara.

Sementara itu, bagi TIMNAS INGGRIS, kekalahan itu jadi catatan buruk. The Three Lions jadi tim pertama yang menderita kekalahan dalam 2 laga final EURO secara beruntun. Sebelumnya, mereka takluk lewat adu penalti dari Italia pada final EURO 2020 yang digelar pada 2021 karena pandemi COVID-19.

Read Entire Article