ARTICLE AD BOX
Football5Star.net, Indonesia – Lille OSC membuat kejutan pada matchday II Liga Champions 2024-25, Kamis (3/10/2024) dini hari WIB. Di kandang sendiri, tim asuhan Bruno Genesio menang 1-0 atas ang juara bertahan seklaigus kolektor gelar terbanyak, Real Madrid, berkat gol tunggal dari penalti Jonathan David.
Kemenangan atas Madrid itu tentu saja jadi kebanggaan tersendiri bagi Lille. Juga bagi Genesio. Dia sangat bangga karena semua rencananya berjalan dengan baik pada laga di Stade Pierre Mauroy tersebut. Menurut dia, perencanaan matang dan ekskusi para pemain di lapangan adalah kunci utama Les Dogues menekuk Los Blancos.
“Hal yang membuat saya senang adalah seberapa baik kami mempersiapkan diri untuk laga ini dengan staf saya dan bagaimana para pemain mengikutinya. Ini penampilan luar biasa dari semuanya, para pemain dan staf. Ini hadiah besar bagi klub, fan, dan semua yang terlibat,” ucap Bruno Genesio seperti dikutip Football5Star.net dari laman resmi UEFA.
Di laman klub, Genesio mengungkapkan, “Kami mengatakan kepada para pemain bahwa malam ini kami akan menang, yang sangat jarang terjadi. Jadi, kami menghadapi laga ini dengan penuh ketenangan, tanpa tekanan. Kami bermain maksimal, jangan jadi penonton. Begitulah para pemain menghadapi laga ini, penuh rasa santai.”
Taktik Bruno Genesio
Lebih lanjut, Bruno Genesio menyebut start bagus yang dijalani Lille OSC juga jadi kunci lain kemenangan atas Real Madrid. Hal itu membuat mereka lebih percaya diri. Apalagi, mereka mampu mencetak gol tepat sebelum babak pertama berakhir. Itu disebut Genesio sebagai momen krusial.
“Ketika Anda mampu mencetak gol tepat sebelum turun minum, itu adalah waktu terbaik untuk mencetak gol,” ucap dia lagi. “Kredit kepada semua pemain. Sulit untuk menahan tekanan ketika dilanda kelelahan, Namun, mereka ternyata mampu tetap kuat hingga akhir pertandingan.”
Kemenangan Lille atas Madrid juga tentu saja tak terlepas dari kegeniusan Genesio dalam meracik taktik. Dia betul-betul menyiapkan resep untuk meredam daya serang Los Blancos. “Kami memilih bermain dengan 4 pemain di belakang dan menggandakan sayap kiri dengan dua pemain yang agak lebih bertahan,” ujar pelatih berumur 58 tahun itu.
Dia menambahkan, “Kami juga ingin menjaga Tiago (Santos) dan Edon (Zhegrova) yang dapat menusuk pertahanan. Idenya juga mendekatkan mereka pada jantung permainan dan memanfaatkan peluang-peluang kami dengan berani, menekan lawan ke belakang, dan menempatkan mereka dalam situasi bahaya.”