Bojan Hodak Minta LIB Bantu Persib: Jika Tidak, Itu akan Bunuh Pemain!

2 months ago 3
ARTICLE AD BOX

Football5Star.net, Indonesia – Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, meminta PT Liga Indonesia Baru (LIB) membantu timnya terkait penjadwalan di Liga 1. Dia meminta adannya kelonggaran jadwal karena timnya seakan diperas tenaganya dengan padatnya pertandingan.

Tak bisa dimungkiri, Maung Bandung memang jalani pertandingan yang padat karena harus hadapi dua kompetisi beriringan. Sebagai contoh, dalam 15 hari, Persib harus jalani empat pertandingan di tiga kota berbeda. Mereka pertama jamu Lion City pada 24 Oktober di Bandung, lalu bertandang ke Kediri empat hari kemudian.

 Jika Tidak, Itu akan Bunuh Pemain!

Persib lantas kembali ke Bandung 1 Oktober untuk jamu Semen Padang, sebelum harus main di Singapura dijamu Lion City Sailors, 7 November. Jadwal padat itu, menurut Bojan Hodak bikin anak asuhnya jadi tak bisa maksimal, termasuk saat mentas di LCA 2.

“Jika jadwal di Liga Indonesia melalui pihak LIB mau membantu kami, kami akan berusaha lolos ke babak berikutnya. Jika mereka tidak mau, maka kami tidak bisa, karena akan ‘membunuh’ pemain. Karena kami akan memainkan 7 laga berat dalam waktu 32 hari,” ungkap Bojan Hodak dikutip dari Republik Bobotoh.

“Kami tidak berhenti bermain. Mungkin orang bisa bicara di Eropa tim-tim lain bisa menghadapi jadwal seperti itu. Kalian tahu, di Eropa, misalnya Manchester City memiliki beberapa lapis skuat dan mereka mempunyai jet pribadi, sedangkan kami menggunakan penerbangan budget. Jadi tentu kami tidak bisa melakukan hal yang sama. Hal lainnya adalah di Indonesia dari satu kota ke kota lainnya bisa memakan waktu hingga enam jam,” tambah dia.

Bojan Hodak Gambarkan Perjalanan Panjang Timnya

Mantan pelatih Kuala Lumpur City FC itu pun menggambarkan perjalanan panjang yang harus ditempuh timnya. “Setiap saat kami harus pergi dua hari sebelum laga karena harus melakukan perjalanan 6-7 jam dari Bandung ke tempat lain.”

 Jika Tidak, Itu akan Bunuh Pemain!https://www.instagram.com/persib/

“Sedangkan di Eropa, untuk penerbangan mungkin maksimal hanya 3-4 jam. Kini orang-orang banyak berkomentar padahal mereka tidak mengerti, bicara ‘kalian harus profesional’ dan orang-orang di liga tidak memedulikan itu,” tambah dia.

“Jadi kami fokus ke pertandingan lokal dan jika kami dibantu di kompetisi internasional maka kami akan berusaha. Saya beri anda contoh, bisa ditanyakan pada Media Officer kami, kami tidak bisa berlatih dan hanya terus melakukan perjalanan. Orang-orang di atas kertas berpikir ini mudah, tapi ini bukan bermain PlayStation,” tuntas dia.

Read Entire Article