ARTICLE AD BOX
Football5Star.net, Indonesia – Tidak percuma Sebastian Hoeness memberikan garansi Anrie Chase tampil sebagai starter saat VfB Stuttgart bertandang ke markas Bayer Leverkusen, Sabtu (2/11/2024) dini hari WIB. Bek asal Jepang yang baru berumur 20 tahun itu punya peran besar pada kesuksesan Die Schwaben memaksakan skor 0-0.
Bermain di kandang sendiri, Leverkusen sebetulnya lebih dominan dan punya lebih banyak peluang. Namun, semuanya kandas. Selain kurang beruntung karena ada dua tembakan yang mengenai mistar dan tiang gawang, Leverkusen juga frustrasi oleh pertahanan kokoh Stuttgart.
Dari total 9 tembakan yang mengarah ke gawang Stuttgart, 5 di antaranya dimentahkan oleh kiper Alexander Nuebel. Lalu, 4 peluang lain diblok sebelum meluncur ke dalam gawang. Nah, dari 4 blok itu, 2 di antaranya dilakukan oleh Anrie Chase yang dipercaya tampil penuh oleh Hoeness.
Dua blok itu melengkapi soliditas Chase yang diplot sebagai bek tengah bersama Anthony Rouault. Dia tercatat 3 kali melakukan tekel akurat, dan 5 clearance. Pemain blasteran AS-Jepang itu juga jadi pemain Stuttgart dengan pelanggaran terbanyak, yakni 3 kali. Salah satunya berbuah kartu kuning dari wasit Daniel Siebert.
Kesempatan Emas
Kemunculan Anrie Chase tak terlepas dari perubahan di lini belakang VfB Stuttgart musim ini. Setelah Waldemar Anton, sang kapten, hengkang ke Borussia Dortmund dan Hiroki Ito juga menyeberang ke Bayern Munich, Sebastian Hoeness harus memutar otak lebih keras. Pasalnya, dari 5 bek baru yang dbeli Stuttgart, hanya Jeff Chabot yang terbilang matang.
Kedatangan banyak bek baru itu juga tak lantas Hoeness menutup mata terhadap talenta-talenta yang ada di tim junior. Buktinya, Chase resmi dipromosikan ke tim utama. Bukan hanya jadi pelengkap skuad atau penghias bangku cadangan, Chase betul-betul diberi kesempatan unjuk gigi oleh sang pelatih.
Buktinya, Chase langsung diberi kesempatan bermain pada laga perdana Die Schwaben di Bundesliga. Melawat ke markas SC Freiburg, pemain kelahiran Yokosuka pada 24 Maret 2004 itu masuk menggantikan Pascal Stenzel pada menit ke-65. Setelah kehadirannya, gawang Nuebel tak kebobolan lagi. Sebelumnya, 3 gol dibuat para pemain Freiburg.
Pekan berikutnya, Anrie Chase mendapatkan debut sebagai starter. Dia dipercaya menjadi tandem Jeff Chabot di jantung pertahanan. Meskipun Stuttgart hanya imbang 3-3 dengan Mainz, bek muda Jepang itu dipercaya tampil hingga akhir oleh Hoeness. Begitu pula pada laga berikutnya ketika Die Schwaben menang 3-1 atas Borussia Moenchengladbach.
Tekad Kuat Anrie Chase
Hingga kini, Anrie Chase telah tampil dalam 13 dari 14 pertandingan yang telah dilakoni VfB Stuttgart. Tujuh kali di antaranya sebagai starter. Satu-satunya laga tanpa penampilan bek muda Jepang itu adalah saat Die Schwaben imbang 2-2 di kandang VfB Stuttgart pada akhir September lalu. Sepanjang laga, dia hanya berada di bangku cadangan.
Pencapaian itu tidak didapatkan begitu saja. Bagi Chase, itu adalah buah dari komitmen penuh untuk bekerja keras. “Aku ingin bekerja dua kali lebih keras dari yang lain. Sejak saat ini, aku ingin bekerja sekeras yang kubisa,” urai dia saat bergabung dengan VfB Stuttgart II pada Juli 2022 seperti dikutip Football5Star.net dari Gekisaka.
Tekad bekerja keras di Stuttgart II bukan sekadar gincu. Chase kerap menambah porsi latihan untuk mengasah beberapa hal yang jadi kelemahannya. “Setelah yang lain pulang, dia akan meminta saya untuk men-juggle bola dengan dua sentuhan di ruang angkat beban,” urai Nate Weiss, eks pelatihnya, kepada Sky Sports.
Weiss lebih lanjut mengungkapkan, “Dia akan meminta itu setiap hari karena tahu bahwa dia butuh mengasah sentuhannya. Latihan itu dilakukan secara konstan, terus-menerus, dan benar-benar berasal dari keinginannya. Bahkan, ketika saya tak ada pun, dia akan tetap berlatih sendiri.”
Prospek Cerah
Kesadaran itu tumbuh karena Arnie Chase terbilang terlambat. Dia baru menekuni sepak bola saat SMP. Beruntunglah, bakatnya landung terendus SMA Shoshi. Itu pun, ketika bergabung dengan tim SMA Shoshi, dia merasa jadi pemain terburuk. Chase pun mendengar beberapa rekannya berbisik-bisik, “Dia tak akan mampu.”
Anak dari ayah asal AS dan ibu asal Jepang itu terlecut. Dia ingin membuktikan diri dapat menjadi pemain yang lebih baik dan tak lagi diremehkan rekan-rekannya. Tak percuma, kerja kerasnya berbuah manis. Saat lulus dari SMA Shoshi, dia mendapat tawaran dari beberapa klub. VfB Stuttgart jadi yang beruntung.
“Dia punya postur tinggi, pergerakannya bagus, dan umpannya hebat. Saya pikir dia salah satu pemain terbaik pada angkatannya di dunia ini. Dia punya kepribadian yang bagus dan pandai. Saya tak dapat mengatakan kapan dia akan jadi pemain profesional penuh, tapi saya yakin dia akan bisa,” kata Sven Mislintat, Direktur Olahraga Stuttgart.
Kini, seiring kemunculannya di tim utama Stuttgart, Anrie Chase juga sudah masuk dalam pantauan pelatih timnas Jepang, Hajime Moriyasu. “Melihat dia berkembang dari laga ke laga, saya pikir pemain muda tak berpengalaman itu telah tumbuh pesat,” kata dia mengomentari performa sang pemain saat melawan Real Madrid di Liga Champions.
Moriyasu menambahkan, “Dia sudah sempat datang ke kamp timnas, jadi saya terus memantaunya. Saya harap dia akan meraih hasil lebih baik dan menjadi pemain yang berguna bagi timnas Jepang. Saya pikir saat ini dia sedang menyerap berbagai hal dengan sangat cepat. Saya ingin dia mencoba dengan ambisi untuk meningkatkan dirinya.”