ARTICLE AD BOX
Footba5Star.net, Indonesia – Bulan lalu, ada sentimen negatif untuk para wasit Arab. Mereka dianggap tidak netral, bahkan dituding jadi kepanjangan tangan AFC untuk menguntungkan tim-tim yang juga berasal dari Jazirah Arab. Citra buruk itu terus disandang mereka hingga saat ini.
Sentimen negatif itu muncul gara-gara putusan wasit Ahmed Al-Kaf pada laga Bahrain vs Indonesia. Kala itu, dia menambah waktu injury time dari yang ditunjukkan ofisial keempat. Masalahnya, Bahrain mencetak gol penyeimbang 2-2 pada masa injury time yang ditambahkan sang wasit itu.
Sudah bisa diterka, Al-Kaf jadi bulan-bulanan warganet Indonesia. PSSI pun secara resmi mengajukan nota protes kepada AFC meskipun ditanggapi sepintas lalu karena dinilai tidak jelas hal yang dipermasalahkan. Maklum saja, menambah masa injury time adalah kewenangan wasit di lapangan.
Sesuai penuturan Sekjen PSSI Yunus Nusi, PSSI lantas mengajukan tuntutan agar AFC menugasi wasit yang tidak berasal dari negara yang sewilayah dengan kedua tim yang berlaga. Jadi, tak boleh lagi ada kasus seperti laga Bahrain vs Indonesia yang dipimpin oleh wasit asal Oman.
Dominasi Wasit Arab
Lalu, apakah tudingan itu benar? Untuk menjawabnya, memang perlu penelusuran performa setiap wasit Arab saat memimpin pertandingan-pertandingan di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Itu tentu saja tidak mudah. Namun, sebagai gambaran, kita bisa melihat komposisi penugasan wasit Arab oleh AFC.
Khusus pada putaran III kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, hingga matchday V, 22 dari 45 laga dipimpin oleh wasit Arab. Dari jumlah itu, 8 laga tak melibatkan tim Arab, 7 kali melibatkan sesama tim Arab, dan 7 kali yang mempertemukan tim Arab dengan non-Arab.
Khusus soal laga-laga tim Arab melawan tim non-Arab, hanya 1 laga yang dimenangi tim non-Arab. Sisanya, 2 kali tim Arab menang dan 4 kali pertandingan berakhir imbang. Satu-satunya anomali adalah kemenangan 1-0 yang diraih Cina di kandang Bahrain pada matchday V.
Menariknya, 5 dari 7 laga itu adalah di Grup C. Kelima laga itu adalah Australia vs Bahrain, Arab Saudi vs Indonesia, Bahrain vs Indonesia, Australia vs Arab Saudi, dan Bahrain vs Cina. Dari situ terlihat jelas bahwa Bahrain jadi tim yang paling sering dipimpin wasit Arab saat melawan tim non-Arab.
Anomali Matchday V
Meskipun demikian, terlalu gegabah untuk menyebut wasit Arab selalu menguntungkan tim Arab. Buktinya, cuma ada 2 kemenangan. Kasus yang paling mencolok pun cuma Ahmed Al-Kaf yang memberikan tambahan masa injury time saat Bahrain imbang 2-2 dengan Indonesia.
Khusus pada matchday V, wasit Arab justru berlaku sebaliknya. Adel Al-Naqbi menganulir gol Sultan Al-Ghannam pada masa injury time yang seharusnya membawa Arab Saudi menang atas Australia. Dia menyatakan Ali Al-Bulaihi berada dalam posisi offside saat bola ditembak Al-Ghannam.
Bahrain malah lebih sial saat kalah di kandang sendiri dari Cina. Pertama, gol mereka pada menit ke-89 dianulir wasit Adham Makhadameh dari Yordania. Pada menit ke-2 injury time, gawang mereka dijebol Zhang Yuning. Lalu, pada pengujung laga, Waleed Al Hayam diganjar kartu merah.
Justru wasit non-Arab yang mendapat sorotan pada matchday ini. Dia adalah Kim Jong-hyeok dari Korea Selatan yang menambahkan 6 menit masa injury time meskipun review VAR dalam insiden pada masa tersebut tidak selama itu. Akibatnya, Qatar mencetak gol yang memastikan kemenangan 3-2 atas Uzbekistan.
Wasit FIFA Terbanyak di Asia
Dominasi wasit Arab di kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia sudah terlihat pada putaran II. Sebanyak 46 pertandingan dipimpin oleh wasit dari Jazirah Arab. Itu mencapai 43% dari total 107 pertandingan yang berlangsung pada babak yang menyaring 18 tim untuk lolos ke putaran III tersebut.
Dari jumlah tersebut, sekitar 35% di antaranya adalah laga yang mempertemukan tim Arab dengan non-Arab. Hasilnya, 8 laga dimenangi tim Arab, 2 imbang, dan 6 laga dimenangi tim non-Arab. Irak jadi tim yang paling sering dipimpin wasit Arab saat melawan tim non-Arab, yakni sebanyak 3 kali. Semuanya berbuah kemenangan.
Dominasi wasit Arab pada kualifikasi Piala Dunia 2026 tak terlepas dari jumlah wasit FIFA yang dimiliki negara-negara Arab yang bernaung di AFC. Dari 264 wasit berlisensi FIFA yang terdaftar di AFC saat ini, sebanyak 77 orang atau 29% di antaranya berasal dari negara-negara Arab.
Secara keseluruhan, 5 dari 11 wasit yang telah memimpin setidaknya 5 pertandingan pada putaran II dan III kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia berasal dari negara-negara Arab. Meskipun demikian, wasit dengan jumlah laga terbanyak adalah Kim Jong-hyeok dari Korea Selatan. Dia telah memimpin 4 laga pada putaran II dan 3 laga pada putaran III.
Wasit Arab di Laga Tim Arab vs Tim Non-Arab pada Putaran III
Grup | Partai | Wasit |
A | UEA 3-0 Kirgizstan | Ahmed Al-Kaf (Oman) |
B | Iran 0-0 Yordania | Adel Al-Naqbi (UEA) |
C | Australia 0-1 Bahrain | Omar Mohamed Al Ali (UEA) |
C | Arab Saudi 1-1 Indonesia | Adam Makhadameh (Yordania) |
C | Bahrain 2-2 Indonesia | Ahmed Al-Kaf (Oman) |
C | Australia 0-0 Arab Saudi | Adel Al-Naqbi (UEA) |
C | Bahrain 0-1 Cina | Adham Makhadameh (Yordania) |