ARTICLE AD BOX
Football5Star.net, Indonesia – Cao Yongjing, striker Beijing Guoan, sangat gembira dipanggil ke timnas Cina untuk menghadapi timnas Indonesia pada matchday IV putaran III kualifikasi Piala Dunia 2024 zona Asia. Maklum saja, ini adalah kesempatan pertamanya bergabung dengan skuad Team Dragon.
Jelang laga melawan Indonesia, pelatih timnas Cina, Branko Ivankovic, memanggil Yongjing. Pemain yang aslinya berposisi sebagai sayap kiri itu dipanggil seiring cedera yang dialami Xie Wenneng dan Fernandinho. Dia diharapkan dapat menambah opsi di lini depan pada partai yang akan sangat menentukan nasib Cina tersebut.
“Aku sangat senang, bersemangat, dan bahkan agak gugup,” urai Cao Yongjing yang mencetak gol dalam 3 dari 4 laga terakhir Beijing Guoan mengungkapkan perasaannya seperti dikutip Football5Star.net dari Football King. “Namun, aku siap menghadapi tantangan baru ini.”
Pemain yang sempat jadi langganan timnas junior Cina itu menambahkan, “Sudah barang tentu, jadi kebanggaan sangat besar bagiku untuk membela negara. Sebelum ini, aku tak dipilih karena memang tak cukup layak. Dipanggil pada umur ini (27 tahun) mungkin membuatku lebih bersemangat, akan bekerja keras, dan menanti kesempatan.”
Tekad Cao Yongjing
Dipanggil ke timnas Cina, tentu saja Cao Yongjing tak ingin sekadar numpang lewat dan jadi penghias bangku cadangan. Dia ingin diberi kepercayaan untuk bermain saat menghadapi timnas Indonesia nanti. Namun, dia tak mau berandai-andai. Apalagi sampai sesumbar dan membuat target yang tak masuk akal.
“Pertama-tama, aku tahu bahwa hal awal yang harus dilakukan adalah memahami gaya main dan taktik yang disiapkan oleh pelatih. Jika nantinya diberi kesempatan bermain, aku tentu akan coba memberikan yang terbaik dan mengerahkan segenap kemapuan dan energiku untuk tim,” kata Yongjing lagi.
Satu hal yang sangat dibutuhkan timnas Cina saat lawan timnas Indonesia nanti tentu saja tembakan-tembakannya. Sejauh ini, meskipun baru mencetak 6 gol di Liga Super Cina, Yongjing mengalami kemajuan pesat. Dia mengakui kemampuan menembaknya lebih terasah sejak tahun lalu.
“Aku meningkat pada tahun lalu dan tahun ini. Aku belajar banyak karena berada di antara para pemain hebat. Musim lalu, Leonardo mencetak banyak gol. Bermain dengan dia, aku merasa terdorong,” ucap dia. “Biasanya, aku menendang sekuat-kuatnya. Namun, kini kusadari menembek juga butuh kejutan, diam-diam, dan menambahkan sudut.”